Chapter 16.

735 45 18
                                    

Yuk ramein jangan lupa vot comment ya!

“Daddy, siapa onty ini?”
_____________________________

Aira terkejut saat melihat gadis kecil tersebut, dia tertegun melihat kecantikannya di tambah hijab yang menutupi rambutnya.

“Salim dulu sama ontynya nak,”ucap lelaki tersebut.

Gadis kecil tersebut pun mengangguk dan langsung mencium tangan Aira.

“Onty ayo masuk nanti onty makin basah kalo ngak masuk,”ucapnya yang menyuruh Aira segera masuk. Aira pun mengangguk dan langsung masuk ke dalam dengan keadaan baju yang basah kuyup.

Dia merasa tidak enak karena sudah membasahi mobil milik orang yang tidak dia kenal, tetapi terlihat dari keduanya sangat baik.

Mobil melaju dengan sedikit pelan karena cuaca yang saat ini hujan takut mengakibatkan terjadi hal-hal yang tidak di inginkan. Selama di perjalanan pula hanya ada keheningan di antra mereka hingga di mana gadis kecil tersebut memecahkan keheningan diantaranya.

“Onty kenapa ujan-ujanan, nggak takut sakit emang?”tanyanya dengan nada lembut.

“Hmmm nggak kok tadi onty nggak sengaja ujan-ujanan,”jawab Aira tersenyum lembut.

“Lain kali onty ngak boleh ujan-ujanan ya, kata daddy kalo ujan-ujanan nanti sakit.”Aira terkekeh mendengar ucapannya, masih kecil tapi sudah paham tentang kondisi kesehatan orang lain.

“Iya kamu juga ya, ngak boleh ujan-ujanan apa lagi makan cokelat yang banyak nanti giginya rusak lo.”

“Ih kenapa onty sama daddy marah kalo aku makan cokelat yang banyak, padahalkan enak.”

“Nggak boleh sayang nanti kalo giginya rusak terus ada ulatnya gimana, emang kamu mau giginya ada ulat?”tanya Aira menakut-nakuti.

Saat mendengar ucapan Aira gadis tersebut langsung merinding dan memegang kedua pipinya, dia geli dengan yang namanya ulat.

“Ih...geli onty aku nggak mau!”

“Nah jadi gimana masih mau makan cokelat banyak?”

“Enggak onty janji, aku nggak makam cokelat lagi.” Aira mengelus lembut kepala anak kecil tersebut dan mencolek hidungnya membuat sang empu terkekeh.

“Oh iya nama onty siapa?”tanyanya.

“Onty Aira, kalo kamu namanya siapa sayang?”tanya Aira balik.

“Nama aku Zalina, Zalina Hanna Qaika.”

“Dan itu daddy aku namanya Rafael Ananda Qaika.”

“Namanya cantik kaya orangnya.”

“Onty juga cantik kok, aku juga pengen deh kaya onty yang mukanya di tutup gitu.”

“Iya nanti kalo kamu udah besar kamu bakalan kaya gini.”

Tanpa keduanya tersebut sadari, sedari tadi lelaki yang bernama Rafael tersebut tersenyum melihat keakraban keduanya. Masih setia melihat ke arah kaca spion hingga tidak sengaja mata Aira dan Rafael bertemu membuat keduanya langsung beristigfhar.

***

“Di mana perempuan haram itu hah! Kenapa sampai saat ini belum saja pulang. Apa dia sudah lupa bahwa sekarang sudah memiliki seorang suami!”

Tidak ada yang berani berbicara saat ini, karena Ezhar yang sudah sangat marah menunggu kedatangan Aira yang tak kunjung pulang.

“Apa perempuan itu melayani om-om hingga lupa bahwa dia sudah menikah.”

“T-tuan, mungkin nak Aira sekarang sedang berteduh.”kini Husma angkat bicara di saat semuanya tidak ada yang berani berucap.

Di Balik Senyuman AiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang