Fase cinta itu bermula dari benci disambung ejek-ejekan, kemudian setiap ada masalah saling curhat, lantas bersama-sama, dilanjutkan suka, berkedok bilang nggak cinta tapi setiap keluar tanpa dia selalu cemburu, disambung bilang cinta menikah, enak...
Chenle berbisik, sembari mengayunkan tangan nya mengisyaratkan agar anaknya mendekat.
"Ada apa Mima?" tanya mereka bersama.
"Mima boleh minta bantuan ngga nih sama anak Mima?" pekik Chenle sambil mencium pipi sang anak lucu.
"Boyeh Mima, tapi jangan minta adek gendong Mima yah, kakak aja hihi adek ndak cuat," gemas sekali si adek El.
"Aigo, lucu sekali anak Mima, memang kakak bisa gendong Mima? Yang ada kalian yang Mima gendong,"
"Hihihi, kan kita matih kicik Mima, Kakak janji nanti kalau kakak udah besal pathi bitha gendong Mimi thama adek," tawa si kakak.
"Duh lucunya anak Mimi, jadi pengen Mima cium terus," sambung sang ibu.
"Sayang, besok Baba ulang tahun, mau ikut Mima cari hadiah ngga jagoan? Nanti selepas itu kita buat kue ulang tahun buat Baba,"
"Iya Mima benal, tadi Ami juga mau ngacih Baba hadiah," sambung si kakak.
"Yupsi, nanti kita ketemu Ami dan Uni disana let's go kita cari hadiah buat Baba sayang,"
.
Mereka ternyata sudah berkumpul di salah satu pusat perbelanjaan, ada Mima, Ami Nana sama Uni Echan, bahkan katanya para kakek juga akan menyusul nanti.
"Jeno sama Mark lagi otw katanya, nunggu mereka apa kita belanja dulu?" ujar Jaemin.
"Cari dulu nggak sih Bun, nanti kalau mereka datang suruh ke resto atas aja, biar nunggu disana sambil makan," jawab Chenle bersama kedua anaknya.
"Ih Le, itu si dek El ngapain ngumpet dipelukan kamu begitu?"
Atensi Haechan tiba-tiba tertuju kepada El yang malah terlihat seperti ketakutan.
"Owalah pantesan takut, ini dia takut ada Boneka Ana itu loh mom,"
Chenle baru sadar jika sedari tadi disebelahnya ada maskot boneka Ana dan Elsa yang sedang bergoyang.
"Kok kamu kebalikan sama Babamu sih nak, Jisung itu malah ngefans banget sama Ana," celetuk Jaemin tertawa.
"Begitulah Bun, dirumah aja koleksi boneka Ana milik mas Jisung dihancurin semua sama si kakak, karena adiknya ketakutan terus" adu Chenle.
"Yuk Bun, pertama kita cari apa dulu,"
Chenle lantas segera bergegas sebelum hari makin siang, Jisung sedang ada dikantor, prediksi Chenle suaminya hari ini sengaja dibuat pulang terlambat.
"Kita beli bahan kue aja dulu, nanti biar lega tinggal beli kado," saran Haechan.
"Sini nak, Abang Al biar sama Buna, kamu gendong adek El, cape kalau harus dua duanya kan,"
Jaemin meraih tubuh kecil si kakak, haduh badan Chenle aja segede semut masih aja kuat menggendong kedua anaknya yang tiap hari badannya makin bongsor, maklum turunan bapaknya.
Mereka sengaja berpencar mencari kado untuk Jisung, begitu pun dengan Chenle, di ultah kali ini ia berniat membelikan sebuah kado untuk suaminya yang spesial.
Chenle berfikir untuk membelikan suaminya koleksi jam tangan terbaru dari rolex, setidaknya ia sudah sedikit cukup untuk membeli brand tersebut.
"Mas Ji ngga suka warna yang terlalu mencolok gini, tapi masa hitam terus ih, jam tangan dia semua item,"
Akhirnya pandangan Chenle jatuh pada dua koleksi jam tersebut, perpaduan silver dan warna gold cukup membuat Chenle terkesan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
