13. Memory

672 37 11
                                    

Flashback,

"Mark bagaimana jika kehamilan ku diketahui oleh Jeno?"

Hubungan gelap yang sudah hampir berjalan dua tahun, rasanya aneh jika sang submisif tak hamil anak dari hubungan gelap itu.

"Ya kau bilang saja bahwa itu anaknya," ucap sang lelaki yang juga berusaha untuk mencari jalan keluar.

"Kau gila Mark, Jeno tidak sebodoh itu untuk dibodohi?"

"Lalu kau mau apa? Mengakui anak ini sebagai anakku? Kau gila!" imbuh Mark dengan amarah yang membesar.

"Ya ini memang anakmu Mark, kau tau sendiri bahwa aku jarang berhubungan dengan Jeno lagi semenjak anak sulung ku lahir,"

Bahkan suara Jaemin hampir menjerit emosi mendengar reaksi selingkuh nya, dasar Mark pria gila.

"Aku tak mau bercerai dengan Haechan Na,"

"What? Kau bilang apa barusan,"

Jaemin terhenyak lagi, mengapa Mark sangat tak bisa diprediksi, lalu apa kata cinta yang terus-menerus ditujukan kepada Jaemin itu lantaran palsu?

"Tapi hanya penis mu yang selalu masuk kedalam lubangku Mark, kau gila, kau mau lepas dari tanggung jawab dan menyalahkan suamiku atas tindakan bejadmu hah?"

Mark pria itu juga tak kalah emosi, ia mendekat ke arah Jaemin, mencekam kedua pipi gembul itu dengan keras.

"Kau terus menyudutkan ku seakan aku paling salah disini, ingat kau juga sering mendesah minta lebih untuk ku biar bisa memuaskan nafsu gilamu itu Na Jaemin!"

Mau sepandai apapun mereka menyembunyikan nya, bangkai juga akan mulai terasa tercium di daratannya.

Jaemin menutupi perihal kehamilannya setelah Jisung berusia hampir setahun, rumah tangga keluarga Lee nampaknya telah dihancurkan oleh sang istri sendiri.

Jaemin bahkan mengaku bahwa anak yang ada didalam kandungan nya adalah anak Jeno.

Lalu apa yang lebih buruk dari itu?

Bahkan Jaemin mengatakan dan rela membayar rumah sakit agar mematikan status anaknya di depan keluarga suaminya, dan membuang anak itu pada salah satu pantai asuhan besar.

Sungguh kelakuan Jaemin dulu tak wajib untuk diingat.

Lantas bagaimana bayi yang sekarang tumbuh besar di panti asuhan itu, jika dia adik Jisung maka mungkin sekarang umurnya tak jauh beda dari Chenle.

Flashback End,

.

Pagi ini Jungwoon kembali dibuat pusing oleh putranya, Jaeden kembali rewel di pagi hari tanpa sebab, awalnya Jungwoon mengira jika itu mungkin hanya pertanda pertumbuhan si kecil.

"Hiks Jaeden ingin beltemu Papa, hiks kenapa cuma Jaeden sendiri yang dikelas tidak memiliki Papa, hiks Mama jahat, mengapa Mama tak mau membelikan Papa untuk Jaeden,"

Kejadian itu bermula ketika ada salah satu pelajaran disekolah mengenai kasih sayang seorang ibu dan ayah, kala itu Jaeden mengacung untuk bertanya kepada gurunya.

"Ibu gulu, kata ibu gulu Papa adalah sosok pahlawan kelualga, tapi Jaeden tidak memiliki Papa,"

Suara terakhir mendecit pelan, anak itu memanyunkan bibirnya sedih, melihat temen sebelahnya dengan mata berkaca.

"Kamu punya mama doktel yang jauh lebih hebat dali pahlawan kok,"

Itu suara si Al anak Chenle, yang memeluk temen sebelahnya sembari mengusap dan mencium sedikit pucuk kepala Jaeden.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 02, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

𝙽𝙶𝙴𝙱𝙴𝚃 𝙺𝙰𝚆𝙸𝙽 𝟸 | 𝙲𝙷𝙴𝙽𝙹𝙸 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang