Epilog.

3.5K 304 99
                                    


..




Noe melihat Vera dari jauh, yang tengah berkomunikasi lewat ponselnya.

Ketika perempuan itu mendekat, Noe berpura-pura sibuk dengan mainan pilihannya lagi. Dan mengabaikan Vera.

"De? Udah belum?"

Noe mendongak. Lalu setelahnya Dia mengangguk.

Ketika tiba di Rumah Tiago, Dia sudah merasa antusias. Akan masalah yang ingin Dia perbuat lagi.

"Ayah dapet laporan. Kamu ngga balik ke asrama 4 malem." Tutur Tiago secara serius.

Noe berusaha menahan senyumnya. Meski pun itu susah, tapi Dia tetap berhasil.

Satu keluarga itu berkumpul, lengkap termasuk Raga yang duduk di samping Skylar.

Dia melirik Raga. Melemparkan senyum meremehkan hingga membuat Raga menatapnya benci.

"Iya."

Tiago mengusap wajahnya kasar. "Kemana? Balik ke Rumah?" Noe menggeleng.

"Kenapa emang?" Bukannya menjawab. Noe malah bertanya balik. Mencoba menguji sang Ayah.

"Kok kenapa emang? Dari pada Kamu ngga tau nginep di mana. Mending balik aja ke Rumah ini." Putus Tiago.

Noe tertawa dalam hati. Tentu saja Dia akan pulang ke Rumah ini, setelah menyingkirkan hal yang seharusnya di singkirkan.

Tapi, Noe melemparkan tatapan lurus.

"Ah ... ngga usah deh. Saya kalo bisa keluar aja. Dari awal kalo emang ngga sesuai sama permintaan Saya, ngapain juga Saya dateng ke sini-"

"Noe!" Skylar membentaknya.

Noe mencoba tak tertawa. Ah senang sekali rasanya melihat mereka kesal.

"Apa lagi mau Kamu?" Tanya Tiago.

Dahi Noe mengernyit. "Kok mau Saya gimana lagi?" Noe menegakkan punggungnya.

Irma dan Gahar tak angkat bicara. Dan Noe dengan senang hati, menundukkan kebanggaannya untuk tak mengecoh fokus mereka.

"Dari awal kan udah ada persetujuannya gimana. Semua Orang ada di tempat, jadi saksi." Kata Noe.

Dia menatap mereka satu persatu. Membuka mulutnya untuk mengeluarkan segala omong kosongnya .

"Nah, siapa yang nambahin keponakan Ayah itu ke kamar Saya? Itu juga tanpa ada omongan apapun? Salah ngga kalo Saya protes dan ngerasa ngga?"

"Saya sekarang mending khawatirin diri sendiri. Ya meskipun dari awal begitu."

Noe berdiri menepuk lututnya. "Jadi biological child itu cuma di kertas. Sisanya Saya bakal balik lagi ke kehidupan saya seperti biasanya."

Tiago tak dapat berkata apa-apa. Semua Orang terdiam bahkan saat Noe hendak undur diri. "Lo gila ya?!"

Noe tertawa dalam hati mendengar umpatan Raga.

Clown In Mine. [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang