15.FWB pt.10 (SanWooGi)

284 29 24
                                    

Meski makin kesini makin kesana ya gmn ya lanjutin aja meski absurd.

Wooyoung bottom area
BxB








Dua jam penuh Wooyoung terjebak di situasi membagongkan ini. Di antara lingkup keluarga San yang amazingly sangat-sangat welcome dan ramah sama Wooyoung. Dan jangan lupakan juga kehadiran Mingi yang tak akan pernah disangka-sangka oleh Wooyoung. Kayak,kok bisa gitu lho partner FWB nya ini ternyata sepupu dari San yang notabene kawan dekat Wooyoung akhir-akhir ini.

Sepertinya dunia memang niat ngajak Wooyoung bercanda. Dan candaanya nggak lucu.

Sejauh ini Mingi tak memgajaknya mengobrol atau mengucap sepatah kata apapun pada Wooyoung,namun bisa Wooyoung rasakan aura intimidasi yang kuat tiap pria jakung itu mentapnya dalam diam. Dan sekarang Wooyoung  total blank. Rasanya ingin kabur saja dari sini. Persetan pokoknya ia ingin kabur dari situasi nggak mengenakkan ini.

Kalau ditilik juga kemungkinan San belum tahu kalau Wooyoung dekat dengan sepupunya ini. Buktinya San tetap bersikap biasa saja. Syukurlah kalau begitu. Wooyoung tak butuh drama baru lagi,sudah cukup jantungnya olahraga dadakan malam ini.

"Kok makannya nggak habis,sayang?. Ndak enak ta? Mau tak ambilin makanan yang lain ta?." Tanya Mama San. Sumpah beliau ini perhatian sekali sedari tadi pada Wooyoung.

Wooyoung menggeleng sembari tersenyum. "Nggak kok,tante. Wooyoung kenyang." Yakali bisa makan di situasi kayak gini. Rasanya kek nelen pasir,bukan makanannya yang nggak enak. Suasananya itu lho.

"Bok panggil tante ta,panggil mama gitu. Kan gemesno nek kamu jadian sungguhan mbek San."

San keselek dan Wooyoung slating parah. Diliriknya Mingi lewat ekor matanya,pria itu hanya menyimak dalam diam. Tapi Wooyoung bisa melihat kilat kesal dari sorot matanya.

"Iya lho,Woo. Hebat ya koen isa rubah didiku yang biasanya cuma ngetem ndek kamar dulinan game jadi rajin bahkan serkarang suka keluar rumah." Kakak San,Choi Minho berucap.  Wooyoung agak takjub awalanya bagaimana bisa semua keturunan laki-laki keluarga San good looking semua. Bibit unggulan.

"Bok di cengcengin to ya,sakno arek e jadi malu lho,Ma." Ujar San.

Sumpah Wooyoung makin akward aja rasanya. Sedari tadi ia hanya bisa senyam senyum tanpa tahu harus jawab apa. Sudah mati kutu rasanya ingin buru-buru keluar dari situasi ini. Jadi mungkin ini saat yang tepat,lagipula sudah dua jam ia habiskan untuk chit-chat dan mengobrol dengan keluarga San. Sudah cukup rasanya,jadi ia bisa pamit pulang.

Wooyoung pura-pura melirik arlojinya. "Tante,Wooyoung pamit dulu ya. Wooyoung ada janji mau ketemu temen bahas materi seminarnya temen. Terimakasih sudah undang Wooyoung kesini." Wooyoung pasang senyum semanis mungkin,dengan jurus ngibul juga. Yakali malam-malam bahas materi kuliah atau seminaran,yang ada kepalanya meletus.

"Lho opo'o kok buru-buru?. Biar di antar San ya?. San ini Wooyoung mau balik kamu antar ya." Kata Mama San.

San sudah akan berdiri tapi Wooyoung buru-buru menyela. "Makasih tante,tapi nggak usah. Wooyoung pulang sendiri aja,udah pesen grep kok. Lagian kan nggak enak ini masih rame acaranya tante,gak enak repotin San. Besok-besok Wooyoung main sini lagi deh." Jurus kedua sugar coating.

Mama San tersenyum lesu. "Sungguhan lho ya,sering-sering nantik mampir rumah. Nantik tak masakno sing enak ya,Sayang."

"Iya,Tante. Wooyoung pamit ya. Sekali lagi selamat ulang tahun." Wooyoung salaman dan juga pamitan pada anggota keluarga San yang lain. Tak terkecuali Mingi yang auto Wooyoung pamiti 'balik dulu ya,Ko.' Rasanya cringe abis. Soalnya biasanya Wooyoung manggil Mingi dengan seenak udelnya tanpa embel-embel kesopanan.

Jung Wooyoung || ATEEZ || BxBTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang