Part 9

255 24 5
                                        

"Sehun astaga!" Chanyeol mengusap rambutnya sendiri setelah melihat Sehun yang dengan wajah tanpa dosanya tersenyum di gendongan Yeonseok.

Tidak hanya Chanyeol terlihat panik di lobi rumah sakit itu. Ada Suho, Kai, bahkan Xiumin yang juga menunggui di sana. Kemudian para tim medis beramai-ramai menghampiri Sehun dengan membawa kursi roda.

"Mas ngapain di sini rame-rame?" tanya Sehun saat Chanyeol yang pertama kali menghampiri kursi rodanya.

"Semuanya panik karena kamu hilang Sehun! Ada-ada aja kamu!" Chanyeol terlihat kesal. Mau marah, tapi lega juga. Campur aduk rasanya. Bagaimanapun dari tadi dia yang paling takut disalahkan.

Sementara Yeonseok terlihat berbicara dengan Xiumin di sudut lobi. Sepertinya Yeonseok memberi teguran agar pihak rumah sakit memberikan pengawasan lebih ketat pada pasien seperti Sehun. Ya padahal yang seharusnya disalahkan, ya, Sehun sendiri.

"Sehun, kamu gak papa?" dokter Baekhyun datang dengan Kai di belakangnya.

"Nggak papa dok, Sehun cuma main ke kantor papi bentar." Sehun lagi-lagi dengan senyum tanpa dosa yang membuat Chanyeol muak.

"Sehun, lain kali kamu nggak boleh kabur-kaburan begitu ya? Semua panik loh tadi karena kamu ilang." Dokter Kai memberi nasihat.

"Iya, gak akan kabur kok. Ntar minta tolong dianterin dokter Chanyeol aja." katanya sembari tersenyum jahil ke arah Chanyeol.

"Ide bagus, soalnya dokter Chanyeol sampingannya driver online, hun." tambah Kai.

Chanyeol mendelikkan matanya pada kedua orang itu.

Dokter Xiumin kemudian menghampiri mereka berempat. Tatapannya fokus pada Chanyeol. "Habis nganter Sehun, kamu ke ruangan saya, ya." ucapnya.

Chanyeol merinding mendengarnya. Sehun juga, dia peka dengan apa yang Chanyeol pikirkan.

"Dokter.." panggil Sehun pada Xiumin yang belum pergi dari sana.

"Iya, Sehun?"

"Dokter jangan marahin dokter Chanyeol, ya. Dokter Chanyeol nggak salah, jangan dengerin papi. Yang salah Sehun." Mendengar itu, Chanyeol senang sekaligus lega karena Sehun berani membelanya di depan pak Kepala mereka. "Sehun janji nggak akan kabur-kaburan lagi, tapi besok-besok Sehun perginya sama dokter Chanyeol soalnya dia emang driver taksi, Dok."

Tapi ujung-ujungnya tetap saja Sehun berhasil membuat Chanyeol mengumpat dalam hati.   Hal yang membuat Kai, Baekhyun, bahkan Xiumin yang mulanya berwajah serius ikut tertawa.

"Buseett.. nggak dok!" Chanyeol melotot ke arah Kai. Bagaimanapun ini mulanya dari dia.

"Chanyeol.. udahlah, saya tahu kok mungkin kamu lagi pengen mandiri. Iya saya dukung, yang penting kamu tetep bisa bagi waktu sama kerjaan."

Chanyeol mau nangis, gemes banget dia melihat Kai dan Sehun yang terkikik senang sekarang.

Xiumin lalu mendekati Sehun, "Sehun. Jangan lupa kasih bintang lima nya buat dokter Chan, ya."

"Ok dok!"

***

Dua kali panggilan Yeonseok diabaikan oleh Jiwon. Dia tidak sedang tidur, tidak sedang sibuk. Ini memang baru pukul 10 pagi, tapi dia tak ada jadwal apapun hari ini.

Jiwon sedang duduk santai di kasurnya. Karena sudah muak mendengar dering teleponnya, dia akhirnya memilih mengangkat panggilan itu.

"Kenapa, Mas?" tanyanya tanpa berbasa-basi.

"Kamu lagi sibuk?" tanya Yeonseok dari seberang. Jiwon pikir jiwa tempramen pria itu akan keluar setelah dua kali panggilannya terabaikan. Nyatanya nada bicara pria itu masih bisa dikategorikan lembut.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fly Me To the MoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang