Adeeva Humaira Laskar Khaizuran. Seorang wanita yang jauh dari kata agama dan tidak mengenal apa itu agama, selain tidak ada niat untuk berubah dia juga tidak mendapatkan dukungan dari keluarganya.
Pada suatu hari, dia mendapatkan sebuah hidayah yan...
ΜɑlulɑhkɑmukерɑdɑAllɑh. kɑmumɑkɑndɑriреmbеriɑɑn-Nуɑ, minum dɑrіɑir-Nуɑkеmudiɑnkɑmuɡunɑkɑnsemuɑіtu untuk mеlɑnɡɡɑrрerɑturɑn-Nуɑ.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Di pagi hari ini matahari sudah mulai naik dengan membawa cahayanya, untuk menyinari seluruh bumi dan memberikan tanda bahwa waktu sudah siang. Di mana manusia harusnya beraktivitas dengan aktivitasnya masing-masing, tetapi gadis cantik yang satu ini malah menggulung dirinya di dalam selimut tertidur dengan nyenyak. Tanpa terlihat tanda-tanda kapan akan membuka matanya.
Hari ini adalah hari minggu, jadi wajar saja jika gadis satu ini berleha-leha untuk menghabiskan waktunya di atas kasur tanpa ada niatan untuk bangun.
Setelah beberapa menit matahari itu menyinari wajahnya, gadis itu perlahan mengerjabkan mata bulatnya dengan ekspresi yang sangat menggemaskan. Tidak lupa pula dengan bulu mata yang sangat lentik melengkapi mata bulatnya itu.
Gadis itu tidak lain adalah Huma. Huma perlahan bangun dari tidurnya, melamun sebentar untuk mengumpulkan seluruh nyawanya yang hilang entah kemana. Setelah selesai dengan kegiatan anehnya itu perlahan ia pun turun dari kasurnya untuk menuju kamar mandi, tujuannya saat ini adalah memasuki kamar mandi itu dan langsung menggosok gigi tidak lupa untuk mencuci wajah cantiknya.
Kemudian setelah selesai dengan kegiatan itu, Huma pun berjalan ke arah pintu dan langsung saja menuruni anak tangga. Mengedarkan pandangannya dan terlihat rumah ini sepi sekali seperti tidak ada penghuni.
"Bang Raksa kemana ya?" gumam gadis itu sambil berjalan ke arah meja makan untuk sarapan.
Ia mengambil piring lalu mengisi piringnya dengan berbagai lauk yang terhidang di atas sana. Ketika tangannya hendak menyuapkan makann itu ke mulutnya, Huma baru teringat bahwa Raksa tidaklah berada di rumah.