6. Where Are You?

100 8 0
                                    

"Bersihkan ini!" Perintah Kathrina kepada Shakira yang ia anggap Shakila yang baru pulang dari sekolahnya, menyodorkan tas miliknya supaya dibersihkan oleh dia.

Tentu saja itu membuat Kira mengerjap, menatap wanita yang ada dihadapannya aneh. "Kau lumpuh?" Seruan sinis nan tidak bersahabat yang ia berikan kepada wanita ini.

Sedangkan Kathrina yang baru saja mendengar pertanyaan wanita muda yang ada dihadapannya seakan menantang dirinya pun kaget. Ia segera menjambak rambut wanita ini, membuat dia langsung meringis. "Bersihkan tas punyaku! Kau tuli!" Titahnya seraya menunjukkan noda yang ada ditasnya dihadapan dia.

Dan Shakira masih meringis, memegang tangan wanita ini sebelum mempelintirnya dan membuat sang empuh memekik kesakitan. "Kau masih sehat, tidak ada cacat fisik maupun mental di dirimu! Bersihkan sendiri tas-mu dan kekacauan yang kau perbuat!" Bisiknya tepat disamping telinga milik wanita ini, sebelum ia melepaskan pelintirannya.

Dan Kathrina sempat menatap wanita muda ini dengan tatapan nyalang, ia sempat ingin menamparnya sebelum suara lantang sukses menghentikan kegiatannya dan membuat ia langsung pucat pasi.

"Sedikit lagi kau ayunkan tanganmu kepipi anakku? Akan ku bunuh kau!" Ucapan yang diberikan oleh dengan lantang.

Samuel baru saja pulang dari kantornya karena ingin membahas perkara anaknya yang tiba-tiba membatalkan perjalanannya ke luar kota. Tapi, pemandangan tak lazim membuatnya marah. Pemandangan ketika anak semata wayangnya hendak ingin ditampar oleh seorang benalu, menurut dirinya.

"Samuel, ini gak seperti yang ka--"

"Aku tidak perduli! Secuil saja kau melukai anakku? Jangan harap kau bisa keluar dari rumah ini dengan hidup-hidup!" Peringatan yang diberikan oleh Samuel, lalu membawa anaknya agar pergi dari hadapan wanita ini.

Sedangkan Shakira langsung tersenyum kemenangan menatap wajah pucat milik wanita sinting ini, menurutnya. Ia menoleh dan meledek wanita ini dengan memeletkan lidahnya lalu berseringai. Sedangkan wanita itu sedang menahan emosinya agar tidak pecah.

"Kau tak apa?" Pertanyaan yang diberikan oleh Samuel, seraya mengecek seluruh tubuh anaknya dengan tatapan khawatir.

Sedangkan Kira yang dikhawatirkan oleh sesodok ayah yang sangat ia rindukan pun tersenyum. 'Coba ayahku ini seperti paman Samuel, pasti hidup aku akan senang. Ibu tidak perlu bekerja banting tulang seperti itu. Kila? Aku iri denganmu.' Racauan yang ia keluarkan dalam hati. Ia sangat iri dengan Kila yang mempunyai ayah selembut pria yang ada dihadapannya ini. Tidak seperti ayahnya yang pengecut, menurut dirinya.

"Kila." Teguran yang diberikan oleh ayahnya sekali lagi. Membuat dirinya tersentak, dan langsung membuyarkan lamunannya.

"Ah? Apa? Ah iya, aku gapapa, ayah. Ayah tidak perlu khawatir, aku tak apa." Jawabnya kikuk, tapi disertai dengan senyuman di wajahnya.

'Airin!' Gumamnya secara tiba-tiba ketika melihat senyum manis milik anaknya yang sama persis dengan Airin, istrinya yang entah kemana keberadaannya selama 15 tahun.

"Ayah, kau tak apa?" Tanya balik ia berikan seraya melambaikan tangannya tepat di depan wajah pria ini, karena pria yang berstatus sebagai ayah ini tiba-tiba melamun.

Samuel langsung mengerjap lalu menggelengkan kepalanya. "Aku tak apa. Apa dia sering menyiksa dkrkmu?" Tanyanya.

Dan tentu saja Kira langsunb meringis dalam hati. Ia sendiri tidak tau harus menjawab apa, dirinya memang baru pertama kali diperlakukan seperti ini oleh wanita gila itu. Tapi Kila? Ia sering mendapat perlakuan seperti itu. Baru saja ia ingin menganggukkan kepalanya guna membenarkan omongan pria ini. Pria yang ada dihadapannya ini sudah lebih dulu mengintrupsinya.

CHANGE FUTURE - JENRINA & JAEMINJEONGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang