Saat ini Shakira tengah merengangkan kopernya, dan menyeret kopernya menuju luar bandara.
"Kila!" Teriakan yang diberikan oleh seseorang ini sukses membuat langkahnya hendak terhenti namun ia melanjutkan langkahnya kembali.
Tapi, ketika ia ingin melangkahkan kakinya, tangannya sudah lebih dulu dicekal oleh seseorang. "Nona, kenapa kau kembali? Bukankah kau ingin pergi ke desa? Dan kenapa kau sudah mengganti baju-mu?" Tanya seorang laki-laki yang membuat dirinya langsung membalikkan badannya.
Ia langsung menatap lelaki di depannya ini dengan kedua alis yang saling bertautan karena heran. Ia tak mengenal pria ini. Tapi mengapa pria ini memanggilnya dengan sebutan Kila?
"Maafkan aku paman, a--"
"Tidak apa, nona. Jika anda tidak mau pergi, saya akan memberitahunya kepada Tuan." Ujar lelaki itu, yang langsung menyeret dirinya dan memasukkan dirinya ke dalam mobil mewah. Tidak membiarkan dirinya menjelaskan, menjawab, atau sekedar membuka mulutnya.
Sedangkan dirinya yang masih syok, ia hanya bisa mengikuti kemana paman ini membawa dirinya pergi.
Sampai di perumahan mewah, paman itu membukakan pintu mobilnya dan membawa dirinya untuk masuk kedalam Mansion yang sangat besar ini. 'Uwah!' Gumamnya yang merasa sangat takjub ketika melihat isi dalam rumahnya yang tak kalah mewah dengan luarnya.
"Loh Kila, kenapa pulang?" Tanya seorang pria tua paruh baya, yang sukses membuat dirinya langsung mengerutkan dahinya bingung menatap lelaki paruh baya dihadapannya.
"Kau tidak jadi acara pertukarannya?" Tanya pria ini lagi, dan entah apa yang merasuki pikiran dan tubuhnya, ia malah mengangguk mengiyakan.
"Kenapa? Kau tidak betah ya meninggalkan mansion ini? Kakek tau kau tidak bisa meninggalkan rumah ini. Sebaiknya kau istirahat. Biar kakek yang memberitahu kepada ayahmu dan kepala sekolahmu. Lebih baik kau istirahat. Chulso!" Panggil pria yang mengklaim dirinya sebagai kakek.
Chulso segera datang dihadapan mereka berdua. Antarkan cucuku istirahat." Perintah sang kakek, dan Chulso langsung mengangguk patuh lalu membawa dirinya masuk ke dalam sebuah kamar.
Ia dibuat mendecak kagum lagi ketika memasukki kamarnya yang sangat megah. Ini bahkan tak ada apa-apanya dibanding kamar miliknya. Tapi Shakira sangat tidak suka dengan design interiornya yang terlalu feminim. Beda dengan style yang ia sukai dan minati.
"Noona tidak apa-apa? Apa Nona sakit? Atau ada yang diperlukan Nona?" Tanya Chulso yang membuat dirinya langsung membuyarkan pandangannya
Dan ia masih setia menatap Chulso yang sedang tersenyum hangat. Ia membalas senyuman hangat Chulso lalu menggeleng. "Tidak ada apa-apa, bibi. Aku tidak membutuhkan apapun. Bibi bisa kembali melanjutkan pekerjaan bibi." Ujarnya.
Setelah Chulso pergi, ia langsung menyeret kopernya menuju ranjang. Mendudukkan bokongnya kesisi Ranjang.
Ia langsung menatap sekitar, melihat-lihat serta mencari tau kenapa dirinya bisa dipanggil seseorang bernam. Sampai pandangannya jatuh kepada bingkai besar yang ada di dinding, ada seorang perempuan yang mirip dengannya dengan seorang laki-laki yang ia tebak bahwa itu Ayah dari wanita yang dipanggil Kila ini.
Ia masih setia memperhatikan foto itu. Kalau dilihat-lihat dirinya ini lumayan mirip dengan wanita bernama Kila ini, yang membedakannya hanya bentuk wajahnya. Jika dia sedikit memanjang, maka dirinya agak mengecil. Tapi tidak terlalu menonjol perbedaan itu. Pantas saja dirinya disebut Kila.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE FUTURE - JENRINA & JAEMINJEONG
FanficCERITA INI KHUSUS JENRINA & JAEMWIN/JAEMINJEONG (JAEMIN X WINTER/MINJEONG) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF...