Setelah berbicara dengan Airin, baik Shakila maupun Naren memutuskan untuk pergi ke sekolah Shakira, menggunakan mobil pribadi milik Naren yang baru saja tiba diantar oleh sang supir.
Sampai disana, mereka harus menunggu Shakira keluar.
"Sampai berapa jam lagi kita harus menunggu?" Racauan yang tidak ada hentinya Naren berikan, karena dirinya paling tidak suka disuruh menunggu. Padahal dirinya baru sampai dan baru menunggu 5 menit disekolahnya wanita yang ia cari, namun wanita itu belum juga keluar.
Dan yang bisa Kila lakukan hanya lah menghela nafasnya kesal. Lelaki yang ada disampingnya ini sungguh bawel! Tidak seperti pria bernama Jean yang pembawaannya selalu tenang dan tidak banyak protes.
Ia langsung menggelengkan kepalanya setelah menyadari apa yang telah ia pikirkan dan batinnya ucapkan. Kenapa bisa ia mengaitkan pria ini dengan Jean? Apakah seluruh pikirannya ini sudah dipenuhi oleh lelaki tampan nan menggemaskan itu?
"Hellow! Kau gila?!" Rutukan kesal yang langsung Naren berikan, karena melihat wanita yang ada disampingnya ini tiada hentinya dalam menggelengkan kepalanya.
Sementara Kila yang ditegur pun tersentak kaget, dan langsung menyudahi acara bergelutnya dengan pikirannya sendiri. "Kenapa bisa kau dengan Shakira sih?" Pertanyaan dengan nada kesal yang langsung ia berikan.
Sama halnya dengan Naren yang langsung mendecak kesal begitu mendengar pertanyaan yang diberikan. "Kenapa? Apakah aku harus meminta izin kepada dirimu terlebih dahulu? Kau pikir aku sudi?" Balasan sarkas yang langsung ia berikan akan pertanyaan menyebalkan yang wanita ini berikan. Kalau wanita yang ada disampingnya ini bukan saudara dari wanita yang ia cintai? Sudah dapat ia pastikan bahwa wanita ini akan habis ditangannya.
Dan entah keberanian darimana, Kila malah membalas cebikan kesal yang diberikan oleh lelaki ini. Ia juga berpikir kenapa lelaki disebelahnya ini selalu sarkas dengan dirinya. "Gak, aku hanya penasaran saja. Lagipula bagaimana kau bisa mengenali bahwa dia itu bukan diriku?" Tanyanya, yang sedari tadi sangat penasaran akan hal ini, namun baru sekarang ia berani tanya.
"Karena aku menyukainya, mencintai dan menyayangi dirinya." Jawab asal nan terkesan acuh yang Naren berikan.
Baru saja Kila ingin membalas ucapan asal yang pria ini berikan, namun niatnya langsung diurungkan karena pria yang ada disampingnya ini sudah lebih dulu mengintrupsi dirinya. "Siapa dia?" Pertanyaan yang pria ini berikan, membuat dirinya langsung refleks menoleh ke arah tunjukan yang diberikan, yang arah tunjukannya itu memperlihatkan saudara kembarnya sudah keluar dari sekolahnya bersama dengan seorang pria. Namun tak lama pria yang ada disampingnya ini berlari menghampiri saudara kembarnya.
"Shakira." Panggilan yang langsung ia berikan, seraya menghampiri saudara kembarnya yang tengah dicium oleh pria gila yang tadi ada disampingnya.
Sementara Shakira yang tiba-tiba dicium pun tentunya memberontak. Ia langsung menendang tulang kering pria gila ini, agar pria ini melepaskan ciuman mereka. Gils! Ini sekolah! Bisa mati kalau ada guru yang melihat tingkah mereka berdua. "Kau gila?!" Makian yang langsung ia berikan tepat dihadapan pria ini, lalu bergegas mengenggam tangan temannya yang sedari tadi hanya diam disampingnya, agar mereka berdua segera menjauh dari pria gila ini dan kembarannya.
"Mau kemana?" Pertanyaan yang langsung Naren berikan. Bahkan dirinya sudah lebih dulu menahan pergelangan tangan wanitanya yang ingin kabur dari dirinya.
"Shakira, aku mohon. Bicaralah denganku." Pinta Shakila, yang saat ini tengah menatap saudara kembarnya dengan tatapan penuh permohonan. Ia masih berharap kalau saudara kembarnya ini memberikan dirinya kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Atau paling tidak, saudara kembarnya ini mau bicara dengannya, dan tidak mengusirnya serta menganggap dirinya tidak ada.
Sementara Shakira yang melihat serta mendengarnya malah mendengus kesal. Menatap mereka berdua ini dengan tatapan jengkel miliknya. "Kau pikir aku ini sudi berbicara dengan kalian berdua?" Jawaban sinis nan juga tidak bersahabat yang ia berikan. Bahkan dirinya sudah menatap kembarannya ini serta pria yang ada dihadapannya ini dengan tatapan remeh miliknya.
"Siapa dia?" Dan ya, pertanyaan yang Naren berikan seraya menatap pria yang ada dihadapannya ini dengan tatapan tajam dan tidak bersahabat. Tidak perduli akan perdebatan serta masalah kedua manusia kembar ini. Yang jelas, ia sangat tidak suka apabila ada pria lain yang dengan dengan wanitanya.
Sementara Jean yang sedari tadi diam karena terkejut pun langsung menatap ketiga manusia ini secara bergantian. "Aku?" Tanyanya yang langsung menunjuk dirinya sendiri, akan pertanyaan pria yang ada dihadapannya ini.
"Iya, anak culun seperti dirimu! Ada hubungan apa kau dengan pacarku?!" Jawaban serta pertanyaan sarkas yang ia berikan lagi, yang masih menatap pria ini dengan tatapan serta aura permusuhan.
"Apakah penting untukmu? Pacarmu itu Kila, bukan aku." Bukan Jean, melainkan Shakira yang menjawab pertanyaan pria yang ada dihadapannya ini.
Sedangkan Naren malah tertawa keras begitu mendengar jawaban yang diberikan oleh wanitanya. "Kau ini pacarku, Shakira Baskara!" Titahnya dengan penuh penegasan, seolah itu ultinatum yang tidak bisa diganggu gugat.
"Pacar? Jangan bercanda! Shakira itu tidak mempunyai pacar!" Dan akhirnya Jean juga turut andil dalam membuka suaranya, menolak ultinatum yang pria ini berikan, mengklaim secara sepihak mengenai statusnya dia dengan sahabatnya.
"Ck! Tau apa kau, culun? Apakah kau tau bahwa selama ini yang menemani dirimu itu Shakila, bukan temanmu, Shakira?! Jangan bermimpi kau ingin menjadi kekasihnya dan merebut dia dariku! Mengenali dia saja tidak bisa!" Ejekan yang langsung Naren berikan. Bahkan ia sudah menarik dan merangkul Shakira.
"Aku tidak perduli siapa yang menggantikan siapa! Yang jelas, dia itu tidak mempunyai pacar!" Titah Jean sekali lagi dengan penuh penekanan juga. Sementara Shakila yang melihat itu hanya bisa tersenyum miris.
"Kau--"
"Aish! Bisakah kalian berdua berhenti?!" Seruan geram yang akhirnya Shakira berikan, karena dirinya sudah lelah mendengar perdebatan dua pria yang ada dihadapannya ini.
"Kau dan Shakila sebaiknya pulang. Aku tidak ingin menemui kalian berdua, dan kalian berdua jangan pernah menemui aku lagi!" Usiran yang langsung ia berikan kepada dua manusia ini. Setelahnya, ia langsung mnggandeng tangan temannya, berniat ingin membawa temannya ini pergi dari mereka berdua. Tapi lagi-lagi rencananya gagal karena pria bernama Naren ini sudah lebih dulu mencengkram pergelangan tangannya.
"Kau pikir aku akan membiarkan kamu pergi?" Ujar Naren dengan tatapan datarnya. Sudah habis kesabaran yang selama ini ia tahan.
"Kalian bisa berhenti? Aku ingin berbicara dengan Shakira!" Akhirnya Shakila pun angkat bicara, setelah sedari tadi dirinya memilih diam, melihat drama yang tengah di mainkan oleh kedua pria ini.
"Kau pikir aku mau berbicara dengan dirimu? Tidak cukup aku usir sekali dari rumahku?! Apakah kau ini tuli?! Sekarang kembali kerumah kamu. Jadilah tuan putri disana! Jangan hiraukan aku dan ibuku! Kita bisa berdiri tanpa kehadiran kamu dan juga ayahmu!" Sahutan yang langsung Shakira berikan dengan tatapan benci yang saat ini tengah ia tunjukkan.
Ah ralat, kecewa, benci, marah. Tapi yang lebih mendominasi dari tatapan yang ia berikan saat ini adalah tatapan rindu. Ia rindu akan kembarannya ini. Walaupun dirinya ini tidak pernah tau kalau ia memiliki kembaran, tapi entah mengapa ketika ia menatap kembarannya, perasaan rindu itu tiba-tiba menjalar. Ingin sekali rasanya ia memeluk kembarannya ini, namun rasa gengsinya dan amarahnya lebih menguasainya. Apalagi ketika ayahnya sendiri tidak mengenal dirinya. Itu membuat dirinya menambah kebencian kepada ayahnya, maupun keluarga ayahnya.
"Shakira Abraham!" Sentakan yang Kila berikan kepada saudara kembarnya yang ingin pergi meninggalkan dirinya.
Dan ya! Shakira yang mendengar panggilan itu pun langsunh menggeram kesal, menggepalkan tangannya, mencengkram tangannya hingga buku-buku tangannya memutih. "Shakira Baskara!" Seruan yang langsung ia berikan, guna meralat panggilan yang diberikan oleh kembarannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE FUTURE - JENRINA & JAEMINJEONG
Fiksi PenggemarCERITA INI KHUSUS JENRINA & JAEMWIN/JAEMINJEONG (JAEMIN X WINTER/MINJEONG) SHIPPER! APABILA KALIAN GAK SUKA SAMA SHIPPER INI? TIDAK DI ANJURKAN UNTUK MEMBACA CERITA INI. TAPI, APABILA KALIAN MASIH KEKEH UNTUK BACA? DILARANG UNTUK BERKOMENTAR NEGATIF...