long time no see, enjoy ya!
*
Jennie gak pernah dengerin dan lihat Gabriella yang sampai terisak gini nangisnya— Gabriella bilang kalau ada orang dateng nemuin Grandpa dan mukul Poya; Lalisa. Jennie usap air matanya pelan, walau suara Gabriella jelas udah serak.
"Sayang udah ya jangan nangis lagi," suara Jennie pelan, "Udah ya sayangnya Mommy, Gabrie kan anak yang kuat dan riang. Gak boleh lho nangis lama-lama." lanjutnya.
"Gabrie mau pulang.. hiks.." isaknya.
"Iyaaa, besok Gabrie pulang ke Mommy ya sayang." bujuk Jennie.
Gabriella masih aja nangis, Alice udah gigit jari sih— sedangkan Lalisa cuma diam sambil mangku si Bocah. Roseanne? Udah keluar dari rumah sejak insiden beberapa menit yang lalu, sedikit menyesal tapi yaudahlah dia juga kesal.
"Besok aku yang anter." kata Lalisa.
"Gak usah, biar Kak Alice aja yang anterin Gabrie pulang." jawab Jennie.
Lalisa lirik Alice disebrang, sulung Park itu ngangguk— karena gimanapun Gabriella dijemput olehnya, dan harus dipulangkan olehnya juga. Lalisa usap punggung Gabrie, lama kelamaan isakan itu berubah jadi dengkuran kecil.
"Tidur." kata Lalisa ke Jennie, ngezoom lebih deket wajah Gabriella.
"Bisa ngobrol sama Kak Alice dulu, Li?" tanya Jennie.
Lalisa lirik Alice lagi, sekarang udah mejamin mata— lagi bingung bilang maaf ke Jennie. Panggilan terputus, Lalisa suruh Alice buat nelfon Jennie sekarang, sebelum Mommy-nya Gabriella itu lebih marah lagi.
"Sebenernya ada apa, Kak? Siapa yang dateng?" tanya Jennie— langsung dapetin pertanyaan saat Jennie angkat telfon tersebut.
"Kamu pasti tahu, Jen." jawab Alice.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER FWB | CHAENNIE
Fanfiction𓊈𒆜 COMPLETED | AUCKLAND 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2023.