been so long, here we go again~
*
Roseanne hela nafas setelah panggilan kesekian kalinya gak pernah di jawab oleh Jennie, gigit jari tangan nya sejenak dengan debaran jantung yang gak karuan. Roseanne lihat ke arah jam tangan sekali lagi, penerbangan ke Auckland satu jam lagi dan masih di rumah. Apa langkah tepat sekarang? Setelah satu tahun mencoba, ternyata Roseanne masih saja hidup.
Rasanya memang lebih baik mati daripada menjalani kekosongan hari demi hari sendirian, atau bahkan ngerasa dibunuh perlahan karena keadaan. Roseanne janji untuk gak nyerah, itulah sebabnya sekarang dia tetap hidup— walaupun berat, sangat berat. Kepalanya berisik selalu, ketemu therapist, teman atau berbagi cerita dengan orang yang di percaya juga gak ngaruh apa-apa.
Alice dorong pintu kamar Roseanne, "Kok belum pergi?" heran, padahal penerbangan kurang dari satu jam.
Pandangan Roseanne beralih ke Alice, senyum kecil dan ngangguk. Alice jalan mendekati adiknya, satu-satunya untuk Alice— kesayangan walaupun menyebalkan. Alice tepuk kedua bahu Roseanne, si Vampire tatap diam wajah Kakak nya.
"Kamu bisa." ucap Alice.
"Yeah.." balas Roseanne, suaranya jelas berbisik.
"Harus optimis. Gabriella nunggu kamu." lanjut Alice.
Roseanne janji ke Gabriella untuk dateng disaat udah siap. Dan sekarang saatnya, Roseanne siap secara mental dan fisik untuk ketemu si Bocah yang bawel tersebut. Hubungan dengan Gabriella baik karena perantara Alice disana, tanpa diketehui Jennie. Gabriella juga mau janji untuk gak bilang apapun ke Jennie, karena Gabriella juga takut Jennie marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER FWB | CHAENNIE
Fanfiction𓊈𒆜 COMPLETED | AUCKLAND 𒆜𓊉 © insanedepressing, 2023.