第3章

337 24 2
                                    

Kata-kata hari ini:
Hidup lagi capek capek nya
Malah naik kora-kora
____________________________
Selamat membaca
快乐阅读
.
..
...
....
.....

"Zhan ge kau dimana?"

"Aku di sini Yibo."

"Aku merindukan mu."

"Tentu, aku juga merindukanmu."

"Zhan ge."

"Zhan ge."
.
.
.
.

Sayup-sayup mata terbuka, Wei Ying perlahan-lahan duduk dan mengucek matanya. "Huh... Yibo."

Ia menoleh sekeliling sudut ruangan. "Ah ya aku lupa, aku berada di tubuh Wei Wuxian," Wei Ying kembali meringkuk dan mengambil selimut. "Yibo...aku merindukanmu."

Suara langkah kaki terdengar dan suara pintu terbuka terdengar. Langkah kaki itu menunju ke arah jeruji Wei Ying. "Wei Ying," suara berat terdengar menusuk indra pendengaran.

Wei Ying tetap diam saja. Lan Zhan mencoba untuk memanggil nya, tetapi tidak ada respon sama sekali. Lan Zhan mulai khawatir. Ia membuka jeruji itu dan membangunkan Wei Ying dari dalam.

"Wei Ying..." ucap Lan Zhan lirih. Terdengar suara isakan kecil dari Wei Ying, Lan Zhan mengelus rambut hitam lembut itu.

*Grep

Tubuh mungil itu memeluk Lan Zhan dengan erat. "Lan Zhan... bisakah kau di sini dulu untuk menemaniku?" tanya Wei Ying. Lan Zhan mengangguk, membiarkan Wei Ying-nya ini memeluk dirinya.

Sesekali Wei Ying memandang wajah Lan Zhan. Bayangan Yibo langsung terlihat jelas, air mata lolos begitu saja. Pelukan ini sama rasanya dia saat di peluk dengan Yibo, setiap belaian lembut dari Lan Zhan dan lain sebagainya semuanya teringat dengan Yibo.

"Berhenti menangis."

Wei Ying menengok ke atas. Menatap wajah Lan Zhan dan muncullah sosok Yibo. Air mata kembali menetes. "Aku merindukan mu, sangat, jangan tinggalkan aku oke?" igau Wei Ying. Lan Zhan tersenyum tipis dan memeluk Wei Ying dengan erat. "Ya aku disini."

...

Kali ini Wei Ying sendiri, tidak ada yang menemani. Ia sedang memikirkan sesuatu strategi untuk keluar dari sini. Tapi ia bingung bagaimana dirinya harus mulai.

"Errr.... Bagaimana aku keluar dari sini!!" dengan nada frustasi Wei Ying merebahkan dirinya.

"Kalau di ingat dari ingatan Wei Wuxian, dia mempunyai kekuatan yang bisa menghancurkan jeruji besi itu."

"Tapi... Ada resikonya jika aku pergi, aku akan di cari oleh empat sekete besar..... Arghhhhh lebih parahnya lagi aku akan di bunuh oleh Jiang Cheng," Wei Ying melotot horor membayangkan jika dia di bunuh oleh adik perguruan nya itu.

"Membayangkannya saja sudah ngeri....."

"Mamaa...... Selamatkan anak muu."

Wei Ying berguling-guling di ranjang nya dengan tubuh yang merinding. Lalu ia berhenti untuk memikirkan cara lain. "Bagaimana kalau aku coba sekarang saja?, mungkin sekarang sudah malam??"

"Ughh... Tapi aku takut dengan resikonya hueeeee."

Wei Ying merengut, ia sudah kehilangan ide nya untuk kabur dari ruangan itu. Karena sudah tidak tahan lagi, akhirnya jiwa bar-bar nya berkobar. "Aku tidak perduli!!... Aku sekarang berada di tubuh Wei Wuxian!, tidak ada yang bisa menghalangi nya!!"

Transmigrasi Wei Wuxian [ WangXian ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang