Bab 4

1K 37 0
                                    

Tiba-tiba lampu di dalam gudang padam, dan membuat gudang itu gelap tidak ada cahaya, Arzael mencari sesuatu yang bisa menerangi kegelapan ia menemukan lilin dan korek yang bisa ia gunaka.

Arzael membawa korek itu ke depan Alvian, Alvian ia hanya terduduk diam, Arzael menaruh lilin itu dan membakar nya setidaknya bisa menghangatkan mereka berdua, karena cuaca sedang hujan dan pasti itu sangat membuat mereka dingin apalagi mereka di dalam sangat lah gelap tidak ada cahaya sama sekali.

Arzael melepaskan jaket/hoodie hitam yang ia gunakan, dan ia berikan ke Alvian karena ia melihat bahwa Alvian sangat kedinginan.

ira-kira begini lah pas sih Arzael pakai Jaket/hoodie, dan ia berikan ke Alvian untuk menghangatkan, 😌 oke kita lanjut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ira-kira begini lah pas sih Arzael pakai Jaket/hoodie, dan ia berikan ke Alvian untuk menghangatkan, 😌 oke kita lanjut.

"Pakai lah jaket saya" ucap pria yang bersama Alvian

"Ma makasih" ucap Alvian gugup

Terlihat mengemaskan, apalagi pipi Alvian terlihat memerah.

Hari sudah mulai gelap tapi mereka berdua mesih berada di gudang.

-

-

-

-

-

-

Rio dan Simon sudah kembali dari belanja. "Sini biar saya angkat" ucap Simon

"Gk usah pak ini berat biar aku aja yang angkat, bapak ambil yang ringan aja" Rio mengambil plastik yang berisi agak berat

Mereka jalan menuju lapangan, karena lapangan itu mau di hias buat perlombaan

'Pliss ini berat banget, jari gua sakit bgt' batin Rio

Simon berhenti dan menarik belanjaannya di bawah ia melihat kebelakang mendapati Rio ia berjalan menuju Rio dan mengambil plastik itu

"Sini biar saya aja"

"Gak usah pak, gak berat kok"

"Ambil yang ringan aja, jangan banyak gaya" ucap Simon

Rio langsung mengambil plastik yang ringan dengan memonyongkan bibir nya, sudah pasti itu terlihat mengemas kan, mereka berjalan menuju lapangan.

Sesampainya mereka di lapangan.

"Sini biar kita bertiga saja yang bawa pak" ucap salah satu OSIS yang datang menghampiri Simon dan Rio.

Simon dan Rio memberikan plastik itu kepada para anggota OSIS.
Rio mengambil handphone nya dari saku celana miliknya, ia memutuskan untuk menelepon Alvian.

"Nomor yang Anda tuju tidak dapat di hubungi... "

"Nomor yang Anda tuju tidak dapat di hubungi.... "

"Lah, nih anak kemana dah"

𝕎ℍ𝔸𝕋! 𝐆𝐮𝐫𝐮𝐤𝐮 𝐉𝐨𝐝𝐨𝐡 𝐊𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang