06

5K 445 21
                                    

"Kalo begitu kami berempat pamit pulang dulu ya, makasih buat makanan nya" Ucap aran dan gracio mengangguk

"Sans"

Mereka berempat pulang barengan tapi ashel dan adel berbeda mobil dengan aran dan anin karena mereka juga ingin membicarakan sesuatu hal yang lumayan penting.

"Apa yang mau kamu omongin sama aku shel? Kayaknya mama papa nggak boleh denger" Celetuk adel tapi masih fokus ke jalan, ashel langsung menghela nafas

"Besok kita pindah ke apartemen"

Adel langsung memberhentikan mobil nya mendadak. "Tunggu, mama papa udah tau soal ini? Tapi kenapa kita harus pindah ke apartemen?" Tanya adel dengan nada terkejut

"Kita udah menikah dan udah waktu nya untuk mandiri adel, jangan selalu mengandalkan ridwan dan mama papa doang, kita itu udah dewasa dan sekarang waktu nya untuk tinggal sendiri"

"Ah baiklah baiklah, tapi kapan kamu ngomongin hal ini sama mama papa?"

"Setelah kita sampek di rumah"

Skip...

"Ma pa, bisa kita bicara sebentar sebelum tidur?" Tanya ashel dan mereka berdua hanya mengangguk

Mereka duduk di ruang tengah, dan suasana hening menyelimuti mereka mau tidak mau aran harus memecahkan keheningan ini.

"Ada apa nak?" Tanya aran

"Aku sama adel izin buat pindah ke apartemen pa ma, aku sama adel pengen mandiri dan nggak ngebebanin mama papa lagi" Jawab ashel ragu ragu sedangkan adel hanya mengangguk kecil

"Kamu sudah yakin untuk pindah ke apartemen nak? Mama takut kalian akan ribet sendiri nanti nya" Ashel dan adel menggeleng bersamaan

"Kita bakal nyewa art untuk bantuin bersihin rumah ma pa, soal masak dan segala macem kita berdua sepakat di lakuin bersama sama"

Aran menghela nafas kasar lalu mengangguk. "Ma tidak ada salahnya kan mereka mencoba untuk mandiri lagipula mereka sudah menikah ma, mereka sudah dewasa"

"Baiklah baiklah, kapan kalian pindah ke apartemen nya?" Tanya anin

"Setelah adel pulang sekolah ma pa, ya sekitar sorean lah" Jawab ashel

"Baiklah"

"Yaudah kalo begitu kami berdua pamit ke kamar ya ma pa, selamat malam ma pa" Ucap adel dan mereka mengangguk

Di kamar, mereka mulai membereskan beberapa pakaian mereka dan meletakkan nya di koper masing masing, baju adel tidak terlalu banyak jadi dia menggunakan koper yang kecil beda lagi kalo sama ashel

"Nanti kita di apartemen kita nggak bakal sekamar lagi, gue udah beli satu apartemen yang punya dua kamar dan ada satu syarat lagi yang harus lo lakuin"

"Apa itu?"

"No physical touch" Jawab ashel

"Tapi kan kita suami istri shel masa physical touch aja nggak boleh" Protes adel

"Ingat del kita hanya dijodohin dan jangan harap gue cinta sama lo ya, gue malah mau kita cerai secepatnya" Ucap ashel

"Gue nggak gampang menyerah adzana, meskipun sikap lo kayak gitu gue nggak bakal cerai sama lo bagaimana pun itu" Batin adel

"Gue mau lihat sesabar apa dia ngehadapin sikap gue ini" Batin ashel

Setelah membereskan semua barang nya ashel tidur duluan disusul oleh adel. "Gue cinta sama lo shel, dan gue nggak bakal nyesel ngomong kayak gitu"

I LOVE YOU [End]√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang