19

4.4K 399 33
                                    

Malam...

Dari kejauhan adel bisa melihat gani dengan teman teman nya yang sudah siap memukuli nya habis habisan malam ini, salah satu teman gani membawa sebuah tongkat baseball

Adel berhenti tak jauh dari mereka dan gani yang melihat itu menunjukkan senyum kemenangan nya, waktu yang ia tunggu tunggu akhirnya akan datang

"Kalo bukan karena lo temen gue nggak bakal mati di tangan pembunuh berantai dan papa sialan lo itu, gue juga nggak mau kayak gini del tapi darah harus dibalas dengan darah"

Ia hanya terdiam mulut nya sangat sulit dibuka saat ini. "Nggak usah bertele-tele lagi gani, lo nggak bakal kasihan sama cewek itu kan?"

"Nggak bakal. Hajar!"

BUGH

BUGH

BUGH

Baru beberapa pukulan saja bisa membuat adel jatuh tersungkur, tubuh nya saat ini sedang tidak baik baik saja, dan lagi lagi darah menetes dari hidung nya

"Dimana kekuatan lo adel? Ayo lawan kita adel, ayo!!" Adel masih tetap diam dia benar benar tidak bisa menjawab nya sekarang

"Lo lemah del"

BUGH

BUGH

Lagi lagi adel jatuh dan ia bangun lagi lalu menatap mata gani. "Ayo jawab gue adel, ayo!!" Ucap gani keras

"LO MAU MATI HA??" Teriak gani

"Maaf...." Lirih adel

BRUKK

"ADELL" Gani langsung menghampiri adel yang sudah pingsan, ini bukan yang ia mau sekarang

"Bawa dia!!" Perintah gani

"Tapi..."

"Nggak usah bahas yang itu dulu, kita harus bawa dia ke rumah sakit dulu, gue tau dia sedang nggak baik baik aja sekarang, sial lo pada" Ucap gani lalu menggendong adel di punggung nya

Hujan mulai turun, hujan berhasil membasahi tubuh gani dan adel, gani menggendong adel sampai ke rumah sakit karena teman teman nya tidak ada yang mau membantu nya

"Ck kenapa lo lemah banget del, bukan ini yang gue mau del, gue mau lo lawan gue hajar gue del, balesin semua rasa sakit lo ke gue" Ucap gani dan adel masih bisa mendengar nya meskipun samar samar

"Ni, turunin gue" Bisik adel dan gani menggeleng keras

"Nggak."

Tiba tiba langkah gani terhenti karena seseorang misterius yang menghalangi jalan nya, padahal rumah sakit sudah dekat tinggal beberapa meter lagi.

Orang itu langsung mengarahkan pistol nya ke arah kepala gani dan gani tidak takut sama sekali. "Lo boleh bunuh gue setelah ini, tapi gue harus selamatin adel dulu" Ujar gani

"Lo terlalu keterlaluan" Ucap nya

"Iya gue tau, makanya lo minggir dulu bisa kan? Gue mau bawa orang kesayangan lo ini ke rumah sakit flora, please kali ini aja" Mohon gani

"Bagaimana lo tau kalo gue flora? Darimana lo tau?" Tanya flora terkejut dengan ucapan gani

"Karena kita itu teman" Lirih gani

"Teman?"

Flashback...

"Flora flora, main kejar kejaran sama aku sama yori yuk, kebetulan yori udah sembuh dari demam" Ucap gani kecil lalu menggandeng tangan flora kecil

I LOVE YOU [End]√√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang