part 1

325 45 3
                                    

KEMBALI

Sore ini bandara Soekarno Hatta terbilang cukup ramai. Beberapa orang terlihat berlalu lalang untuk melakukan perjalanan maupun pulang dari perjalanan nya.

"Ya .. gue baru aja sampe sab. Ooh okey gue ke depan sekarang".

Seorang wanita dengan tinggi 170cm itu tengah berjalan dan terlihat kesusahan membawa beberapa koper dan juga seorang anak kecil laki laki yang tengah tidur di gendongan nya. Tangan nya sibuk memasukan hp kedalam tas yang sedang berada di bahu kanan nya.

"Ibu salsa betul ..?" Langkah nya terhenti saat seorang laki laki paruh bayah menyebutkan nama nya. Wanita itu tersenyum dan mengangguk.

"Mari bu, mobil nya sebelah sini". Laki laki paruh baya itu seorang driver yang di tugaskan menjemput Emira  Salsa  Gania Alerrano oleh sahabat nya Sabina.

Salsa menatap setiap jalanan ibu kota yang sudah 6tahun ini di tinggalkan nya. Banyak yang berubah dari 6tahun lalu. Tapi kenangan itu masih sangat melekat di dalam ingatan nya . Bukan waktu yang sebentar. Selama 6 tahun salsa melarikan diri ke luar negri.  Memulai kembali kehidupan yang baru bersama buah hati yang saat ini masih tenang dalam tidur nya.

Anak laki laki yang tampan yang sayang nya sangat mirip dengan sang ayah,  seseorang yang menjadi alasan nya untuk meninggalkan Indonesia, dan sial nya amat sangat dia benci.

Nevan Narendra Dewantara   Anak laki laki yang 5tahun lalu lahir dari rahim seorang salsa, yang menjadi alasan seorang salsa  untuk tetap bertahan dalam menjalani kehidupan yang sangat sulit di lalui nya selama 6tahun ini.

Salsa menghembuskan nafas nya mengingat kembali kenangan 6tahun lalu, dia sudah mulai berdamai dengan diri nya sendiri, tapi dia tidak bisa bohong ada rasa sakit sendiri saat mengingat kembali kenangan 6thun lalu.

"Bu kita sudah sampai" ujar pak Ujang. Salsa  tersentak tersadar dari lamunan nya. Mata nya menatap sekeliling sebuah rumah bergaya modern namun cukup minimalis.

"Nevan, sayang kita sudah sampai". Salsa  mengusap pundak anak nya lembut.

Nevan menggeliat dan menjauhkan wajah nya dari  pundak salsa.  Mengucek kedua mata nya untuk menyesuaikan penglihatan di kedua mata nya.

"Kita sudah sampai mana Bun?". Nevan segera turun dari pangkuan sang bunda dan duduk di kursi samping salsa.  Sedangkan pak Ujang sudah keluar untuk mengeluarkan beberapa koper yang di bawa salsa

"Jakarta. Ini rumah baru kita". Jawab salsa  di sertai elusan lembut di kepala nevan.

"Woahhh.. ayo Bun, nevan sudah tidak sabar untuk melihat rumah baru kita". Salsa  tersenyum mendengar nada semangat dari nevan. Sebelum pulang ke Indonesia, salsa sudah mengatakan pada nevan kalau mereka akan menetap di Indonesia. Dan nevan akan segera bertemu dengan aunty kesayangan nya. Sabina Griselda. Yang termasuk sahabat dari salsa.

Kedua nya keluar dari mobil, dan berjalan memasuki rumah itu. Disana sudah ada seorang wanita paruh baya yang menatap kedua nya dengan haru.

"Non salsa ..ya Allah non. Ibu kangen sama non salsa". Dia adalah Bu Sukma. Asisten rumah tangga nya dulu saat salsa masih tinggal di rumah keluarga nya. Dan juga yang mengurus salsa sedari kecil.

"Ibu. Salsa  juga kangen banget sama ibu" kedua nya berpelukan menyalurkan rasa rindu yang selama ini mereka tahan akibat tidak pernah bertemu.

"Non sehat kan ??. Ibu engga nyangka ibu bakalan ketemu lagi sama non salsa." Bu Sukma melepaskan pelukan nya dan menatap haru salsa memastikan bahwa anak yang selama ini di asuh nya baik baik aja.

"Saya baik Bu. Ibu sehat kan". Bu Sukma mengangguk. Mengusap kedua pundak salsa. Mata nya beralih menatap nevan dengan senyuman lebar nya.

Bu Sukma berjongkok menyamakan tinggi nya dengan nevan, mengelua puncak kepala nevan dengan sayang. "cah bagus, ibu tidak sangka, kamu tumbuh dengan baik". Bu Sukma tidak bisa menahan kembali air mata nya.

Rewrite The Star Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang