Anger

563 53 0
                                    

Ada yang bilang kalau Marah itu adalah respon emosional dari banyak situasi yang dianggap sebagai ancaman, ketidakadilan, kekecewaan dan banyak hal tapi Satya tidak pernah tau kemarahannya kali ini timbul hanya karena pria mungil yang baru-baru ini duduk di depannya dan mengganggu pikirannya -Lost to Your Smile-

Anger

Contain harsh word !

.
.
.
Sena di bawa ke rumah sakit, berharap setelah mendapatkan penanganan ia dapat langsung kembali ke rumah, namun ternyata Sena harus berada disana lebih lama. Ia masih di Unit Gawat darurat untuk di pindahkan ke ruang rawat.

Nalen melihat Sena yang terbaring lemah pada ranjang pesakitan, dengan tangan putih nya yang di infus. Sungguh Nalen merasa malu pada orang tua Sena, bahkan sedekat ini Nalen masih tidak bisa menjaganya.

"Nalendra..." Suara Ibunda Sena mengudara dalam ruangan itu sambil berlari menghampiri Nalen.

"Nyonya maaf...maafkan saya gabisa jaga Sena dengan baik sampai seperti ini" Nalen menunduk belum berani mengangkat wajahnya.

"Gapapa...Saya tau kalau Sena yang keras kepala, tadi pagi Joshua sudah lapor ke saya, gapapa nak kamu ga salah hanya Sena memang punya tubuh yang tidak sekuat anak-anak lain, jangan khawatir sebentar lagi Sena pasti baik-baik saja" ucapnya lembut, Nalen hampir menitihkan air matanya kemudian setelahnya mendapatkan tepukan di bahu nya dari Joshua.

"Gapapa len, semua akan baik-baik aja" ucap Joshua menenangkan Nalen.

Seorang dokter keluar dari Unit gawat darurat dan menghampiri kami.

"Dengan keluarga Nawasena?" tanya dokter tersebut.

"Saya Ibunya, bagaimana keadaannya?"

"Keadaannya sudah mulai stabil, tadi panasnya tinggi sekali jadi langsung di infus agar demamnya cepat turun, asam lambungnya juga naik dan untuk Asma nya juga sudah kami bantu atasi, kemungkinan harus istirahat disini 2-3 hari lalu bed rest di rumah 2-3 hari lagi karena memang kondisi tubuh anak Ibu cukup lemah dan juga rentan ya jadi untuk saat ini mohon untuk selalu di awasi pola makannya dan jangan sampai kelelahan" Jelas dokter tersebut.

"Baik dok, terimakasih mohon lakukan yang terbaik untuk anak saya".

"Sebentar lagi akan kami pindahkan, ruangan VIP nya sudah kami siapkan, saya permisi"

"Nana maaf" ucap Nalen sedih.
.
.
.
.
.
Setelah melihat Sena dan Nalen pergi, Satya pergi begitu saja, menaiki motornya namun diam sejenak.

"Anjing gua kok merasa bodoh banget depan Nalendra ya....gua merasa ga berguna tapi gua siapa anjir hahaha...pantes mereka deket, selain temen kecil ternyata Nalendra juga orang yang di utus buat jagain Sena...hebat juga Ardana"

"ahhh sial mood gua jadi berantakan" Satya membanting helm nya ke tanah dengan keras.

"tapi dia gapapa kan? sumpah gua kenapa sih mikirin bocil itu terus ahhh shit..." Satya kemudian mengambil ponselnya kemudian mengirimkan pesan ke teman-temannya.

" Satya kemudian mengambil ponselnya kemudian mengirimkan pesan ke teman-temannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Lost To Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang