Missing You

523 49 3
                                    

Kerinduan, mungkin itu adalah kalimat yang tepat untuk menggambarkan betapa Satya ingin segera bertemu dengan nya, ia butuh sinarnya
-Lost to Your Smile-

Missing you

.

.

.

Sudah 3 hari Sena di rawat di Rumah sakit dan saat ini ia sudah kembali pulang ke rumah, tidak boleh melakukan kegiatan apapun yang berat karena pesan dokter ia harus bed rest. Tentu Sena bosan iya sudah menghabiskan banyak drama dan juga beberapa film horror, semua buku-buku yang belum sempat ia baca sudah di habiskan untuk mengisi waktu luangnya, bahkan ia sudah mengerjakan semua tugas dari sekolah. Sena benar-benar tidak bisa kalau tidak melakukan apapun.

"Udah sore, harusnya jam segini udah pulang sekolah kan Nalen udah sampe belum ya, Sena bosennn huft"

Sena beranjak dari ranjangnya kemudian berjalan ke arah balkon kamarnya mengenakan selimut tebal, namun ia terkejut ketika melihat sebuah motor hitam di samping pagar nya.

ia tidak salah melihat kan?
bukannya itu Satya?
ia melihat Satya yang terus menerus memandangi ponsel nya kemudian seperti mencoba menelpon seseorang namun ragu, ia kemudian menundukan kepalanya sambil menggigiti kukunya sambil menelpon seseorang.

You're my one and On-on-on-on-on-on-only On-on-only one (suara ringtone ponsel Sena)

Ponsel Sena berbunyi, ia melihat nama seseorang dengan emoticon bunga matahari yang sedang ia lihat sekarang dari balkon kamarnya.

"Halo? Satya?"

"Sena?"

"iya? Satya lagi dimana? udah pulang sekolah?"

"dirumah, udah pulang kok"

"masa?"

"iya"

"bohong, Sena liat Satya tuh dari sini"

Satya tiba-tiba celingak-celinguk dan kemudian melihat Sena yang melambaikan tangannya dari balkon. Mereka saling bertatapan sambil berbincang dari telpon. Satya melambaikan tangannya.

"ahh..itu kamar lo..."

"iya, Satya ngapain disitu? kenapa ga masuk?"

"kenapa keluar kamar? ga istirahat? anginnya lagi kenceng na"

"gapapa Sena bosen dan sena udah pake selimut gini"

"iya lo lucu pake selimut gitu kaya marsmellow"

"dih ga jelas...Satya ga masuk aja?"

"engga gua cuma sebentar, memastikan kalo lu masih hidup"

"sembarangan, Satya nyumpahin sena mati?"

"hehh mulutnya"

"ya Satya sih mulai duluan"

"iya iya gua yang salah"

"huuuuuu"

Bima dapat melihatnya, Sena yang mempoutkan bibirnya dengan kesal. Lucu sekali menurutnya. Bima ikut tersenyum.

"Kalo bosen chat gua aja, dari kemaren juga kan gitu"

"Ga ganggu?"

"engga, buat lu ga ganggu"

"ko bisa?"

"ya bisa"

"ya kenapa?"

Lost To Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang