First Love

429 28 1
                                    

Maafkan segala ke typo an, Ada Slight Jaywon nya ya.

Di Perjalanan Pulang

.

.

.

Sena menyandarkan kepalanya pada jendela mobil Satya. Satya hanya memperhatikan Sena di sebelahnya yang terlihat lelah, wajahnya sedikit pucat.

"capek?" Tanya Satya khawatir.

"sedikit..uhuk.." jawab Sena singkat sambil terbatuk.

"kok batuk? gapapa?" Satya menepikan mobilnya untuk memastikan Sena baik-baik saja.

"gapa..uhuk..uhuk..uhuk..hah..hah..hah..uhuk ma..af.." Belum sempat menyelsaikan perkataannya Sena terus terbatuk sampai sedikit kesulitan bernafas.

"mana inhalernya? di tas?" Sena mengangguk, Satya meraih tas milik Sena kemudian merogohnya mengambil dan memberikan inhaler tersebut pada Sena. Sena menghisapnya sedikit demi sedikit sampai nafasnya mulai kembali teratur.

"udah gapapa?" Tanya Satya yang di angguki Sena, kemudian Satya memberikan sebotol air mineral pada Sena.

"Minum dulu..perlu ke rumah sakit?" tanya Satya.

"ga perlu, udah gapapa cuma serangan kecil maaf ya Satya" Kata Sena setelah meneguk air mineral yang di berikan oleh Satya.

"jangan minta maaf terus gua ga suka soalnya lu ga salah" Sahut Satya dengan nada kesal, ia benci tiap kali Sena meminta maaf pada sesuatu yang tidak perlu di maafkan.

"hehe..Satya khawatir?" tanya Sena dengan senyum kecilnya.

"menurut lo?"

"Jangan marah-marah terus kenapa sih, Sena udah gapapa makasih udah khawatir" Kali ini bukan Satya tapi Sena yang mengusap kepala Satya lembut. Satya tidak berkutik ia hanya menatapnya terkejut. Dan tanpa di sadari Satya meraih tangan mungil itu untuk di genggamnya erat, jemari yang lentik dan lembut itu juga menggenggam erat kembali jemari Satya.

Cukup lama, mereka saling tatap masih saling menggenggam tangan satu sama lain, Tubuh Satya mendekat pada Sena menatap bibir pucat itu. namun ia terbangun dari lamunannya dan kemudian hanya mengusap rambut Sena lembut, keduanya tersenyum.

"yaudah, kita pulang ya" Kata Satya yang di angguki oleh Sena dengan senyumnya.

Satya kembali melajukan mobilnya untuk segera mengantarkan Sena pulang.

Ada perasaan aneh yang di rasakan Satya, dada nya serasa bergemuruh namun hangat, perutnya terasa ada begitu banyak kupu-kupu rasanya geli, namun Satya menyukai perasaaan itu.

Sena sendiri bingung, perasaan apa yang ia rasakan saat ini, jantungnya terus berdegup kencang, ia merasa nyaman ada di sekitar Satya bagaimana Satya bicara padanya memperlakukannya, Sena merasa itu hal yang sangat manis namun sangat sulit di artikan.

.

.

.

Setelah berbicara dengan teman-teman Satya kemarin, ia jadi berpikir ingin juga mengikuti extrakulikuler dan juga organisasi Osis karena sepertinya menarik. Sena besok berencana akan bertanya lebih jauh pada Haider perihal organisasi itu.

Di sekolah, Sena dan juga Nalendra datang ke sekolah bersama dan bertemu Arjuna yang sedang berjalan di lorong hendak menuju kelasnya.

"Jujuuuu" Sena berlari menyapa Arjuna.

"Jangan lari-lari na !" kata Nalendra hendak mencegah Sena yang berlari menghampiri Arjuna.

"Sena astaga gue kaget tau ga" Kata Arjuna sambil menguyel pipi Sena.

Lost To Your SmileTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang