Bab 13 "Cengeng"

470 14 3
                                    

Di part sebelumnya-

Alvaro berlari ke arah Rei memeluk Rei erat sekali kedua lengannya melingkari leher Rei sedangkan kepalanya berada di bahu Rei kalau dari pandangan Rei Alvaro memang terlihat cukup lebih pendek darinya padahal aslinya sih ngga juga Reinya aja ketinggian gara-gara main basket mulu.

Varo: "Varo sayang kakak~"

Rei: "aku juga sayang Varo"

....
....
....
....
....
....

Guru: "baik anak-anak untuk tugas membuat majalah dinding silahkan membuat kelompok beranggotakan 2 orang ya dan tema dari majalah dinding kali ini adalah persahabatan dan kelompok ini harus berisikan satu perempuan dan satu laki-laki, paham?"

Semuanya: "paham bu"

.......

Dian: "ih gimana dong nih gue ama siapa coba? Aaaa padahal gue kan maunya sama elu Reiii"

Rei: "ya mau gimana lagi, lagian ajak aja si Rafael aja lumayan kan? Kesempatan buat pdkt"

Dian: "dih ogah ah malu gue"

Rei: "heleh"

Dian: "lu emang mau sama siapa?"

Rei: "gue kan ada Galen eakk, dia pinter gue kreatif pas sudah Wkwkw"

Dian: "dih curang lu"

Beberapa saat kemudian.

Rei: "Len bahan-bahannya kita bagi-bagi dulu yok kek siapa bawa apa aja gitu"

Galen tidak merespon dan itu membuat Rei bingung apa sebenarnya orang ini mendengarkan atau tidak sih? Kok malah bengong menatap ke arah Rei serius banget lagi, kesurupan apa ni orang?

Rei: "Len? Galen."

Rei sudah mencoba untuk memanggil Galen beberapa kali lalu tiba-tiba saja Rei menyebutkan nama lengkap Galen dengan nadanya yang tegas dan rada dominan.

Rei: Galen Jarvan  Aditya.

Seketika Galen tersadar dari bengong nya itu sambil menatap Rei berkedip beberapa kali, dengan wajah terkejut Galen tidak menyangka Rei masih mengingat nama panjangnya itu yang sebenarnya membuat Galen merona dan bisa dilihat pipinya merah akibat tersipu membuatnya merespon Rei dengan nada yang bergetar.

Galen: "h-hah?"

Rei: "lu dengerin gue ga sih?"

Nampaknya Rei merasa bingung dan sedikit jengkel akibat Galen yang tidak mendengarkannya menjelaskan soal pembagian tugasnya dengan Galen, mikirin apa sih ni anak? Ngeliatin doang tapi ga mendengarkan apa yang Rei omongin siapa yang ga jengkel coba?

Galen: "Maaf gue bengong tadi, ulang dong"

Rei: "yaudah tapi dengerin gue bener-bener capek nih ngomong doang tapi ga di dengerin"

Galen: "Iya maaf"

Mereka berdua pun memutuskan untuk berdiskusi lebih lanjut dan entah kenapa akibat kebanyakan ngomong Rei jadi merasa lapar.

Rei: "Len."

Galen menoleh ke arah Rei dengan tatapan bingung.

Galen: "kenapa Rei?"

Rei: "gue laper, ke kantin yok pengen sekalian ketemu Varo"

Galen semakin kebingungan dengan nama seseorang yang cukup asing di telinga Galen Varo? Siapa orang ini? Rei belum pernah memberitahunya apa-apa soal nama asing ini.

Galen: "Varo? Siapa?"

Waduh mampus Rei lupa kalau misalnya dia belum publish hubungannya dengan Alvaro anak kelas X-IPA 1, duh gimana ya Rei harus bilang apa? Mana dia cuman cerita ke Diana doang lagi bodoh banget sih! Rei terdiam untuk beberapa detik lalu buru-buru menjawab.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MALESUB SUPREMARCY (MALESUB & DOMGIRL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang