Bab 8 "Sunset Bersama Rosie -Tere Liye"

284 8 0
                                    

Di part sebelumnya-

Varo melambaikan tangannya juga lalu mematikan ponselnya.

Inilah akhir dari vc an antar calon pasangan ini eaakkk.

....
....
....
....
....
....
....
....
....

Rei sedang duduk santai di bangkunya melamun sambil memain-mainkan pulpennya hingga beberapa saat kemudian Dian memukul bahu Rei tidak keras namun cukup untuk mengagetkan Rei yang sedang melamun.

Dian: "DORRR!"

Rei: "EH KON-"

dengan cepat Dian langsung menutup mulut Rei dengan tangannya agar kata-kata mutiara Rei ga kelepasan.

Dian: "elah lu kagetnya ngomong kasar mulu"

Rei: "elu sih anjrit dah tau gue kalo kaget ngomong kasar elah"

Dian: "ehek"

Rei: "ehek-ehek ndasmu"

Dian: "btwww lu udah pilih eskul?"

Rei: "udahlah"

Dian: "basket?"

Rei: "jelas donggg"

Dian: "anjayyy kan basket Kamis tuh berati lu Senin ikut apa?"

Rei: "Music Club gue, biasaa di rekomen ama guru buat ikut Music jadi tukang maen sama ngajarin gitar mulu gue"

Dian: "anjasss ngamen lu?"

Rei: "Yoi"

Dian: "lu istirahat pertama latihan kaga?"

Rei: "nggak ah gue join istirahat kedua ajalah istirahat pertama mau nyantai baca buku dulu gue di perpus"

Dian: "dihh kutu buku luu"

Rei: "bodo mending gue kutu buku terus pinter daripada lu kutu beneran gatel-gatel mikirin pelajaran wkwkw"

Dian: "asyu-asyu"

beberapa jam kemudian, istirahat pertama pun tiba.

Rei mengambil novelnya dari tasnya lalu membawanya menuju ke perpustakaan, Rei sebenarnya anak yang hobi membaca apalagi kalau Novel sama komik kalian kalau ke rumah Rei terus ngunjungin kamarnya pasti penuh dengan buku di susun dengan rapi di rak-rak untung kamarnya besar jadi bisa muat banyak sekali buku. Rei paling suka membaca buku bergenre romance, action, supernatural, dan mitologi mitologi sama romance the best sih. Penulis yang paling Rei suka adalah Rick Riordan sama Tere Liye mereka berdua the best deh.

Rei mengetuk pintu perpustakaan lalu membuka pintu tersebut.

Rei: "Assalamua'alaikum Ms Shinta?"

Ms Shinta: "eh nak Rei masuk-masuk sini"

Rei tersenyum menbungkuk ke arah Ms Shinta.

Rei: "ini buku yang Rei pinjam kemarin ya bu saya balikin, udah selesai saya baca soalnya."

Ms Shinta tersenyum bangga.

Ms Shinta: "cepet banget baca bukunya nak bagus-bagus nanti kalau ada lomba literasi ibu masukan mau?"

Rei menyeringai senang mendengar hal tersebut.

Rei: "Rei mau ikut bu"

jawab Rei antusias.

Ms shinta tersenyum.

Ms Shinta: "katanya ada lomba literasi bulan depan nanti kamu ibu daftarin ya"

Rei mengangguk sambil tersenyum lebar.

Ms Shinta: "mau pinjam buku apa hari ini nak Rei?"

Rei: "ada buku Sunset Bersama Rosie tidak bu?"

Ms Shinta: "oh Tere Liye ya?"

Rei mengangguk.

Ms Shinta: "adaa di rak nomor 3 ya nak"

Rei: "baik bu terimkasih"

Ms Shinta membalas dengan senyuman.

Rei pun berjalan menuju rak nomor 3 lalu memperhatikan rak tersebut sejenak ia pun akhirnya menemukan buku yang ia cari.

Sunset Bersama Rosie buku yang membahas  tentang Pemahaman baru tentang keinginan, perasaan, rasa memiliki, gelisah, rasa sakit, sesak, kerinduan. Hidup memang tidak bisa selalu berakhir bahagia pasti ada saatnya kita merasa sedih, marah, bingung dan perasaan lainnya dan bagaimana caranya kita menangani semua perasaan itu? Buku itu membahas tentang hal tersebut. Ada saatnya kita melepas kepergian seseorang ada saatnya kita melupakan masa lalu  dan melangkah ke jenjang yang selanjutnya membuat memori baru dan menjadikan masa lalu sebagai pelajaran buat kita dan itu semua akan kita lewati dengan berjalannya waktu, waktu akan selalu berbaik hati kepada kita.

Rei pun membaca buku itu dengan serius ia sangat menyukai penulis Tere Liye ini bukunya selalu terkait dengan kehidupan kita sehari-hari yang membahas tentang cinta, pertemanan, kekeluargaan, kasih sayang dll. Bukunya begitu mengharukan dia satu-satunya penulis dari Indonesia yang paling Rei sukai.

Beberapa menit berlalu.

Rei merenungkan tentang buku tersebut sejenak ia sempat berpikir apa rasanya kehilangan seseorang yang berharga? Sesulit itukah move on dari masa lalu? Rei belum pernah merasakan itu sebelumnya itu sebabnya ia memikirkan maksud dari buku tersebut. Ada kalimat yang menarik perhatian Rei dari buku itu sebenarnya kalimat itu berbunyi "Bagiku waktu selalu pagi. Di antara potongan 24 jam sehari, bagiku pagi adalah waktu paling indah. Ketika janji-janji baru muncul seiring embun menggelayut di ujung dedaunan, ketika harapan-harapan baru merekah bersama kabut yang mengambang di persawahan hingga nun jauh di kaki pergunungan"

Kalimat itu sangat menarik perhatian Rei memang benar setiap ia terbangun di pagi hari ia selalu merasa segar dan bugar ia selalu merasa ini adalah awal dari segalanya, perasaan yang baru, pengalaman yang baru, kehidupan yang baru. Kita mengawali hari dengan sesuatu yang berbeda dan di pagi hari adalah saat-saat dimana kita melupakan masa lalu saat-saat dimana kita move on dari segala sesuatu yang menyakitkan dan menyedihkan. Pagi adalah waktunya kita untuk berbahagia.

Rei berharap suatu saat nanti ia dan orang yang paling ia sayangi akan mengamati sunset yang indah bersama-sama menikmati keindahan matahari yang sudah mau tenggelam itu.

Segini dulu yak ges Kali ini Author ngebahas tentang salah satu buku yang cukup mengharukan untuk kalian baca sekalian promosi yekann mungkin ada dari kalian yang pernah baca buku Sunset Bersama Rosie karya Tere Liye? Buku-bukunya ga pernah gagal Relate-able bangettt bagi kalian yang penyuka romance pasti suka deh, Author usahain cepet up wkwk see you in the next chapter!!- Author

MALESUB SUPREMARCY (MALESUB & DOMGIRL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang