"gak belanja, Li?" Tanya Yeji heran karena biasanya sahabatnya itu setiba disekolah pasti pamit lagi untuk belanja di super market sebrang sekolah. Tapi kali ini Lia nampak tak akan beranjak dari kursinya.
"Kenapa? Mau nitip?" Tanya Lia yang sebenarnya dia juga tak tahu kenapa dia malas keluar hari ini.
"Boleh... Mau nitip coklat..."
"Ji...jangan bilang buat Jeno lagi?"
Alis Yeji berkerut mendengar pertanyaan baru Lia. Biasanya sahabatnya itu juga mendukungnya. Tapi kenapa sekarang seperti tak setuju begitu?
"Kenapa? Biasanya juga gitu,kan?"
"Hah...lupain. jadi nitip?" Tanya Lia sambil bangkit dari duduknya yang diangguki oleh Yeji sambil menyerahkan uang dari dompetnya.
"Oke... Aku pergi dulu. Ganti itu tanggal di papan kalau sempet..."
"Siap bos...!"
Lia pun tersenyum sambil menggeleng pelan mendengar jawaban Yeji lalu segera berjalan keluar kelas. Menuruni tangga dan—
Brrukk...!!
"Maaf..."
Lia melihat siapa yang dia tabrak sekaligus menahan tubuhnya hingga tak terjatuh itu. Matanya membuat saat melihat Jeno tersenyum ke arahnya sementara disebelahnya ada Renjun, Jaemin, Haechan dan Eric juga.
"Kenapa diantara lima anak ini malah harus nabrak Jeno, sih? Kenapa juga tangganya dibikin tikungan gini?! Siapa sih arsiteknya?!" Batinnya malu plus kesal.
"Hai..." Sapa Jeno yang dibalas senyuman oleh Lia.
"Hai juga. Haechan, Jaemin...jangan lupa piket. Permisi..."
"Ikut boleh?" Tanya Jeno yang membuat Lia kaget dan bingung.
"Ikut?"
"Iya. Kamu mau ke minimarket sebelah,kan? Ada yang mau aku beli..."
"Titip aja deh. Mau beli apa biar aku yang jalan..." Usul Lia sedikit khawatir. Iya, khawatir Yeji melihat mereka disana. Padahal bukan hanya ada dirinya dan Jeno saja.
"Gak tau mau beli cemilan apa. Makanya mau ikut sekalian liat-liat..." Ucap Jeno yang mau tak mau diangguki oleh Lia dan tentu saja membuat Jeno senang.
"Duluan guys..."
"Oke..."
Haechan dan yang lain pun nampak menahan senyum mereka pergi dulu ke kelas sedangkan Jeno akhirnya mengikuti Lia menuju minimarket.
"Kamu rajin banget ke mini market cuma beli minum satu aja padahal..."
"Addicted?"
"Sama minuman?"
Lia mengangguk pelan lalu masuk kedalam minimarket dan mengambil sebuah susu kedelai yang biasa ia beli.
"Rasanya kalau sehari gak ada makanan manis yang masuk, gak enak. Lemes, gak ada semangat..." Jawab Lia yang diangguki oleh Jeno. Merekapun berjalan menuju rak makanan setelah Jeno memilih minumannya lalu ingin membeli snacknya.
"Ini enak gak ya?"
"Pernah makan?"
"Gak..."
"Kenapa?"
"Jarang ngemil..."
"Kalau jarang, aku saranin jangan makan Snack itu. Nanti tenggorokannya sakit. Mending yang kayak gini. Roti, pie, atau wafer. Lebih bersahabat buat tenggorokan..." Ucap Lia sambil menunjuk cemilan yang dimaksudnya. Jeno yang melihat itupun tersenyum lalu mengambil chocopie yang Lia tunjuk tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
story' of us (✓)
Fanfiction"itu sebagai tanda kalau kamu udah ada yang punya..." -Jeno "Vampir..." -Lia