10

316 35 0
                                    

"Lia...wait a minute..." Ucap Mark menahan tangan Lia saat hendak melanjutkan naik di tikungan tangga itu membuat Lia menoleh dengan wajah sedikit kesalnya.

"Kenapa lagi kak Mark?"

"Kasi aku alasan kenapa kamu nolak aku, Li?"

"Gak ada alasan yang aku bisa jelasin,kak. Aku cuma...gak mau aja. I mean, aku anggep kakak cuma sebagai senior. Kakak emang baik, hebat, ganteng, populer juga. Kakak bisa dapet yang lebih baik dari aku. Don't waste your time for this,kak Mark..." Ucap Lia melepaskan pegangan tangan Mark pada lengannya.

"If this can make me get answer of my question, I Will do it, Li..." Ucap Mark menatap yakin mata Lia.

"You already get it,kak. So stop it..." Ucap Lia memohon hendak pergi namun ucapan Mark menahan kakinya yang sudah menginjak anak tangga lain.

"Jeno..."

Mark melihat ke arah Lia yang terdiam itu dengan senyum tipisnya.

"It's Jeno, right? You like Jeno..."

"Stop it..."

"You are the one need to stop, Lia. Your best friend loves Jeno. Do you want betray your best friend just for something that won't last forever?"

"Nothing Will last forever,kak Mark. Termasuk persahabatan, keluarga, bahkan nyawa kita..." Ucap Lia berbalik menatap Mark.

Mark tersenyum miring meremehkan mendengar jawaban Lia.

"Kamu mengorbankan persabatan buat Jeno? Apa yang spesial dari Jeno, Li? Apa yang udah Jeno kasi ke kamu? Atau..."

Mark mendekat ke arah Lia hingga jarak mereka hanya sejengkal saja dengan senyum miringnya.

"Apa yang udah kamu kasi ke Jeno,hhmmm?"



















































Bbuugghh.....!!









"Jeno...!!" Teriak Yeji kaget melihat Jeno yang melompati beberapa anak tangga dan langsung memukul Mark dengan keras hingga Mark jatuh ke lantai sementara Lia sudah menutup mulutnya saat hampir berteriak.

Jeno yang sangat marah itu menarik kerah baju Mark dan memukulnya lagi hingga Lia harus melerai mereka.

Lia memeluk pinggang Jeno dari belakang dan menariknya menjauh dari Mark yang sudah terlihat kesakitan hingga punggungnya menyentuh tembok pun Lia masih tak melepas pelukannya untuk menahan Jeno yang emosi.

"Lepasin, Li! Dia harus dikasi pelajaran udah mikir jelek tentang kamu!" Geram Jeno yang membuat Lia menggeleng cepat.

"Yeji. Bawa kak Mark pergi..." Ucap Lia yang diangguki oleh Yeji meskipun dia takut juga tapi akhirnya memaksa Mark untuk pergi dari sana menjauhi Jeno yang masih berapi-api.

"Sini Lo Mark! Gue robek mulut sampah Lo itu!" Teriak Jeno marah memancing banyak anak-anak keluar dari kelasnya.

"Jeno...stop...please..." Pinta Lia tak peduli banyak anak yang sudah menatap heran pada mereka.

"Aasshhh...!!"

Jeno kaget mendengar suara rintihan Lia dan saat gadis itu melepaskan pelukannya,Jeno langsung berbalik dan melihat lengan Lia terluka tergores ikat pinggangnya.

"Lia...!! I'm sorry...sorry Lia... It's hurt?" Tanya Jeno mengusap darah Lia dengan dasinya yang dijawab gelengan oleh Lia.

Gadis itu menangkup wajah Jeno dengan satu tangannya hingga mereka bertatapan dan barulah Jeno menyadari Lia sudah menangis sambil menggeleng pelan.

story' of us (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang