Jeno dan Doyoung disambut dengan baik di rumah keluarga Nakamoto Yuta yang ternyata di huni oleh keluarga kecilnya itu. Dengan ramah mereka semua menyambut Jeno bahkan Jeno bisa mengatakan dia dan Doyoung seperti dianggap keluarga sendiri disana.
"Tampan sekali ternyata aslinya..." Ucap Mina, istri Yuta yang baru pertama kali melihat Jeno secara langsung. Dia tentu pernah mendengar tentang Jeno yang banyak di puji orang. Meskipun katanya wajah Jeno tak jauh berbeda dengan papanya, Lee Donghae, tapi semua yang belum tahu tentu penasaran juga.
"Kenalkan tuan Lee, tuan Kim... Ini istriku Nakamoto Mina. Dan ini anak kami, Nakamoto Haruto..." Ucap Yuta yang mulai memperkenalkan satu persatu keluarganya itu.
"Putramu terlihat sangat pintar, tuan Yuta. Sepertinya dia akan menjadi penerus yang baik..." Ucap Jeno yang dibalas kekehan pelan dari Yuta dan Mina.
"Eemm...dimana kakakmu, Haruto?" Tanya Mina yang sadar ada satu anggota keluarga mereka yang belum datang.
"Kakak? Apa pelayan belum membawanya kemari? Biar aku yang jemput kakak dulu..." Ucap Haruto yang akhirnya pamit untuk menjemput kakaknya membuat alis Jeno berkerut.
"Kau punya dua anak?"
"Hhmmm? Iya... Sebenarnya anak kandung kami hanya Haruto seorang..."
Alis Doyoung yang kini ikut berkerut. Lalu siapa yang mereka katakan kakak Haruto itu?
"Lalu tadi..."
"Aahh... Kami mengadopsi seorang anak beberapa tahun lalu. Anak dari Korea. Dia mengalami kecelakaan dan tak memiliki keluarga. Ketika sadar pun dia dalam keadaan tak baik. Karena kami merasa kasihan, kami memutuskan mengadopsinya..." Jelas Yuta yang membuat Jeno cukup tertarik. Seorang dari keluarga Jepang mengadopsi anak dari Korea?
"Keadaan tak baik seperti apa?"
"Kecelakaannya parah. Dan itu tepat di depan mobil kami saat itu. Kami bahkan masih ingat bagaimana parahnya kecelakaan itu. Anak itu mengalami amnesia dan sampai sekarang dia kesulitan berjalan dengan baik. Kata dokter, dia harus rajin terapi lagi tapi dia menolaknya. Meski begitu, dia sangat manis dan pintar. Haruto sangat senang dengan kehadirannya disini..." Jelas Yuta yang diangguki oleh Jeno dan Doyoung.
"Kasihan sekali sampai amnesia. Berapa usia-"
"Kakak datang..."
Semua yang ada disana menoleh ke sumber suara yang diiringi dengan kekehan dan betapa kagetnya Jeno melihat siapa yang tengah duduk di kursi roda yang Haruto bawa. Ia bahkan berkedip beberapa kali untuk memastikan bahwa penglihatannya tak salah dan memang benar-benar tak salah. Itu benar Lia.
Jantung Jeno berdebar kencang tapi diiringi rasa sakit luar biasa. Sesak yang bahkan membuatnya kesulitan bernafas, melihat gadis yang dulu dicarinya dengan susah payah kini sudah tumbuh menjadi wanita cantik namun...
"Amnesia..."
Jeno melihat bagaimana keluarga Nakamoto menyambut baik Lia dan memberikannya tempat hingga gadis itu tertawa pelan dengan guyonan adiknya. Tawanya terhenti tatkala ia bertemu pandang dengan Jeno yang sejak tadi tak memutuskan pandangan darinya, sama seperti dulu,namun kali ini Jeno tak memalingkan wajahnya lagi.
"Selamat malam..." Sapa putri Nakamoto itu sopan yang membuat semua menoleh pada Jeno. Meski rasanya sangat menyiksa, tapi Jeno mencoba setenang mungkin membalas anggukkan sapaannya.
"Perkenalkan tuan Lee, ini Haruka. Putri yang kami ceritakan tadi..." Ucap Yuta tersenyum dimana sama sekali tak membuat Jeno memutuskan pandangannya dari Lia membuat Lia sedikit tertunduk malu. Siapa yang tak akan malu ditatap seperti itu oleh seorang Lee Jeno? Dimana ketampanan papanya saja dulu sangat disanjung dan semua mengakui dia adalah duplikatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
story' of us (✓)
Fanfiction"itu sebagai tanda kalau kamu udah ada yang punya..." -Jeno "Vampir..." -Lia