"oke... Ada yang bisa mengerjakan i—"
Tok...tok...tok....
Semua mata kini tertuju ke arah pintu kelas dimana nampak Mark si ketua OSIS berdiri tersenyum disana.
"Maaf menganggu Bu..."
"Ahm..gak apa. Ada apa, Mark?"
"Saya butuh bantuan Lia, Bu. Kalau boleh pinjem Lia nya sebentar..." Ucap Mark tertawa pelan yang disenyumi oleh Bu Moonbyul juga.
Lia yang mendengar itu tentu bingung lalu bertanya "ngapain" tanpa suara ke kakak kelasnya itu.
"Penting!" Jawab Mark tanpa suara juga yang membuat Lia terpaksa bangkit dari duduknya dan mengambil buku catatan dan pulpennya. Ia sempat tanpa sengaja melihat dari sudut matanya tatapan dari ujung kelas yang menatapnya aneh baginya. Tapi ia mencoba acuh lalu keluar setelah pamit dengan guru pengajar.
"Kenapa kak?" Tanya Lia malas setelah ia menutup pintu kelasnya membuat Mark tertawa gemas.
"Yuqi libur hari ini tapi ada undangan dari sekolah lain buat seminar. Jadi, kamu yang ikut ya?" Ajak Mark sambil megusak pelan kepala Lia yang jelas membuat Lia kaget dan manyun.
"Pasti sampe sore. Gak deh kak. Aku kan kerja sorenya ..."
"Nanti aku bilang sama kak Taeyong kalau kamu izin dulu hari ini. Gampang lah itu. Ya?" Bujuk Mark lagi yang mau tak mau diangguki oleh Lia.
"Tasku?"
"Nanti titip temenmu aja dulu. Ayo,ntar keburu telat..."
Mark menarik tangan Lia namun lagi-lagi Lia tanpa sengaja melihat dari ujung matanya hingga ia memberanikan diri menoleh dan ternyata Jeno tengah melihat ke arahnya dengan tatapan yang sulit diartikan.
Entah kenapa ada perasaan tak enak padahal hanya di tatap begitu olehnya.
"Asshh...Lia... Kamu kenapa sih?"
Lia menggeleng pelan membuang semua pikirannya itu lalu ikut dengan Mark pergi sementara di dalam kelas Jeno nampak menghela nafas panjang lesu mendadak hingga Jaemin mengusap punggungnya.
"Masa dia gak peka juga? Gimana sih caranya bikin dia peka?"
"Baru juga sehari, Jen. Lakuin ya tiap hari, sampe dia bisa sadar kalau Lo naruh perhatian lebih buat dia. Lo tadi denger kan mereka ada seminar?"
Jeno mengangguk pelan lalu Renjun mendadak punya ide cantik.
"Mana Hp Lo Jen..." Ucap Renjun yang membuat ketiga temannya menoleh padanya lalu Jeno menurut memberikan Hpnya pada anak itu.
"Ngapain?"
"Liat aja nanti..."
Renjun pun mengetik pesan di hp Jeno lalu ia kirimkan pada Lia dengan senyum lebarnya menunggu balasan. Dan beberapa menit menunggu saling membalas pesan,akhirnya...
"Yyaaak...!! Selamat pak..." Ucap Renjun sambil menunjukkan layar HP Jeno membuat ketiga temannya penasaran.
Ternyata Renjun mengirimkan pesan untuk Lia bahwa dirinya ingin menjemput Lia karena gabut sekalian membawakan tas Lia. Dan setelah bujukan Renjun, Lia yang awalnya tak enak merepotkan pun akhirnya setuju juga dan memberikan alamat sekolah yang akan dia datangi dengan Mark.
"Wah...gila Lo Jun. Pinter banget!" Puji Haechan yang membuat Renjun makin bangga dengan idenya itu.
"Modal nekat dikit gapapa lah. Tapi gue udah yakin Lia pasti gak akan nolak kalau agak maksa diselingi sama bikin dia gak enak nolak kita. Kayak yang sebelumnya gue bilang. Lia itu baik, pasti gak enakan anaknya..." Jelas Renjun yang tentu saja membuat Jeno semangat lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
story' of us (✓)
Fanfiction"itu sebagai tanda kalau kamu udah ada yang punya..." -Jeno "Vampir..." -Lia