Part 2-3

66 4 0
                                    

( Kebetulan )

🎶🎶

        Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid keluar dari kelas kecuali VIP-Geng dan V.

"JK anterin aku buat ngambil kameraku", ajak Lily sambil membawa tasnya.

" Iya, ayo babe dengan senang hati", jawab JK.

"Lil kamu jadi benerin kamera itu?", tanya Ruby.

" Iya, kamu tau kan kalau kamera itu banyak kenangan bagi aku dan grandma", jelas Lily.

        Dari sisi lain V diam-diam mendengarkan percakapan VIP-Geng. Setelah VIP-Geng keluar dari kelas, V membereskan meja dan membawa tasnya keluar dari kelas untuk pulang.

       Di depan gedung sekolah, Lily dan JK pulang dulu. JK memakai jaket kulit warna hitam, sarung tangan hitam, dan memakai helm sebelum naik motor bersama Lily. JK memasangkan helm pada Lily seperti biasa.

" Guys aku duluan ya, Byee", ucap Lily sambil naik ke motor JK.

"Iya hati-hati", saut Vero.

       Lily seperti biasa meluk JK kalau lagi dibonceng. Mereka menyalip V yang sedang menuntun sepedanya.

"Brum.. brum...", suara motor Harley D milik JK yang lewat di samping V.

(Lily memeluk JK erat) lihat V.

      Beberapa menit kemudian JK dan Lily sampai di tempat tujuan dan JK memarkir motornya di depan toko itu. Mereka langsung masuk ke dalam toko untuk mengambil kamera Lily. Pintu toko terbuka dan di sambut pemilik toko.

"Selamat datang", ucap si bapak.

"Pak, bagaimana kamera saya? apa sudah selesai?", tanya Lily.

"Oh iya, sebentar ya saya ambil dulu kameranya, kalian tunggu di sini", jawab si bapak sembari berjalan masuk ke ruangan penyimpanan kamera di belakang.

       JK dan Lily duduk di sofa sambil main handphone- nya. Lama menunggu ternyata kameranya tidak ditemukan atau tidak ada di tempat penyimpanan.

" Ee..Maaf sebelumnya, sudah dari tadi saya mencari kamera nona tapi tidak ketemu", jelas bapak itu gugup.

"Apa pak, kok bisa gak ada?", tanya Lily agak kesal.

"Maksudnya hilang gitu pak?", tanya JK.

"Saya juga tidak tahu, kemaren saya taruh di box karena mau diambil nona hari ini", jelas si bapak.

"Pokoknya bapak harus cari dan temukan kamera saya, saya gak mau tau bapak harus bertanggung jawab", pinta Lily kesal.

"Gimana sih pak! Kok bisa-bisanya hilang? Atau Bapak jual kamera Lily?", tuduh JK.

        Bapak itu mulai terdiam sambil mengingat- ngingat dimana dia meletakkan kameranya, tapi si bapak yakin kalau kameranya di taruh di box diruangan itu dan tidak memindahkannya.

        Di luar toko, ada seorang datang dan itu adalah V, Dia memarkirkan sepedanya. (Inikan motor JK) dalam hati V. Tak lama V mendengar keributan dari dalam dan V langsung masuk.

" Ada apa ini?", tanya V cepat.

"Anu tuan V, kamera nona ini tiba-tiba hilang, padahal saya menyimpannya di belakang dan pintu terkunci", jelas si bapak ke V.

        Lily dan JK langsung noleh kearah V, sedangkan mata V langsung tertuju pada Lily.

" Lu ngapain di sini?", tanya JK.

" Dia pemilik toko ini", jelas si bapak.

"Oh jadi kamu? Oke artinya yang harus bertanggung jawab Lu", pinta JK ke V.

"Kameramu akan ku ambilkan, tunggu sebentar", jelas V sambil menatap Lily.

(Kenapa harus dia pemilik tokonya) dalam hati Lily.

"Pak maaf sebelumnya saya tidak memberi tahu bapak kalau saya ngambil kameranya", ucap V.

"Gak apa-apa tuan", ucap si Bapak.

"Ini kameramu kan? Aku mengambilnya untuk di bersihkan karena bagian dalamnya sangat berdebu ", jelas V ke Lily.

" Ya udah pak, jadi berapa biaya perbaikannya?", tanya Lily sembari mengambil kamera dari tangan V.

" Gak usah, kamu bawa pulang aja kameranya gak perlu bayar", ucap V ke Lily.

"Aku gak suka berhutang pada seseorang", jelas Lily.

" ini pak", ucap Lily sembari memberikan uangnya 2 jt.

"Tapi ini kebanyakan", ucap si bapak.

"Emang berapa?", tanya Lily.

"500k", ucap si bapak.

"Ya udah kembaliannya buat bapak aja", ucap Lily.

"Ambil aja pak", saut JK.

" JK ayo kita pergi", ajak Lily

        JK dan Lily akhirnya pergi dari toko itu.

"Babe kita jadi mampir ke cafe kah? Atau mau pulang aja?", tanya JK.

"Langsung pulang aja, Aku capek", jawab Lily.

       Akhirnya mereka gak jadi ke cafe dan langsung pulang. Sesampai di rumah Lily langsung berbaring dan teringat kejadian tadi.

(Kenapa harus ketemu dia?, kenapa pemilik tokonya dia? Dan kenapa aku kesal setiap melihat dia) dalam hati Lily.

       Seorang pelayan mengetuk pintu kamar Lily.

"Tok tok tok", ketuk si pelayan.

" Nona Lily, apa mau bibi siapin air hangat buat mandi?", tanya pelayan dari luar kamar.

" Gak usah bi, aku mau mandi air dingin aja hari ini", jawab Lily.

(Buat ngilangin daki-daki kehidupan yang menempel tadi) dalam hati Lily.

To be continued.......

For The First Time : I'm Fallin LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang