(Tak ingin)
Keesokan hari di sekolah, Lily dan teman VIP sedang berjalan di lorong kelas. Lily berjalan layaknya seorang model dan benar-benar terlihat cantik dengan rambut panjangnya serta kakinya yang jenjang. Lily sesekali tersenyum ke siswa yang sedang menyapanya.
Lily tetap berjalan sambil melihat handphonenya, sedangkan dari arah berlawanan terlihat V juga berjalan di lorong. V berjalan dengan tenang sembari melihat kearah Lily, sedangkan pandangan Lily tertuju pada handphonenya. Lily terus berjalan lurus ditengah sedangkan teman-temannya berhenti karena tahu ada V mau lewat.Pada akhirnya Lily menabrak V, dahi Lily tepat di dagu V dan bibirnya meninggalkan bekas lipstik tipis di kerah baju seragam V.
"Ouch!!", seru Lily kaget dan handphonenya terjatuh.
"Sorry-sorry", ucap Lily sambil menunduk.
"Kalau jalan jangan main handphone", tegas V.
"Iya", ucap Lily sambil melihat wajah yang ditabrak, Lily kaget ternyata itu V.
"Kamu?", ucap Lily kaget.
Muka Lily dan V sangat dekat, mereka saling bertatapan. V mengalihkan pandangannya setelah beberapa detik menatap Lily sedekat itu. Jantung V berdegub sangat kencang dan bernapas dalam.
Lily mendengar deguban kencang di dada V yang saat itu posisi mereka hanya beberapa centimeter."Lain kali kalau jalan hati-hati, kamu dapat menjatuhkan orang", ucap V sembari melangkahkan kakinya ke belakang menjauh dari Lily. (jatuh hati maksudnya? :)
"Aa, sorry sorry kalau gitu", ucap Lily sembari mengangguk tapi mata menatap V.
" Oh iya, kalau punya penyakit jantung segera di obati, suara detak jantungmu keras dan cepat banget tuh", ucap Lily sembari membersihkan bekas lipstiknya di baju V dengan saputangan dan tersenyum smirk.
Para siswa yang melihatnya sampai lupa bernafas karena susana agak tegang. V terlihat bingung dan langsung masuk ke kelas.
Di kelas sesekali V melihat ke arah Lily yang sedang tertawa bersama VIP-Geng. Lily terlihat sangat cantik ketika tertawa. Tiba-tiba V nyamperin Lily.
" Aku mau ngomong sama kamu", ucap V.
"Ya udah ngomong aja", saut JK.
" Aku cuma mau ngomong sama Lily", jawab V.
"Oke nanti sepulang sekolah ", ucap Lily.
"Nanti di taman", jelas V dan langsung kembali ke tempat duduknya.
"Emang ada yang mau di omongin sama dia?", tanya Ruby.
"Gak tau, kenal juga baru", jawab Lily.
"Hati-hati Ly, ku kira dia normal-normal aja eh ternyata agak lain", ucap Rosie.
Sepulang sekolah di taman sekolah V sudah menunggu Lily dengan sedikit gelisah.
(Kenapa malah grogi gini? Padahal cuma mau ketemu Lily) dalam hati V.
Sedangkan di depan gedung sekolah para siswa berhamburan pulang termasuk VIP-Geng.
"Lil, beneran gak mau aku temenin?", tanya Vero khawatir.
"Babe, aku temenin ya? Aku gak suka kamu deket sama dia", ucap JK.
"Gak usah, aku sendiri gak apa", jawab Lily.
"Tapi kita khawatir, kalau ada apa-apa gimana?", ucap Ruby.
"Tenang aja, kalian taukan kalau aku jago boxing", jawab Lily.
" Ya udah, hati-hati kalau ada yang aneh langsung hubungi kita", ucap Vero.
"Aku nungguin kamu di sini aja ya", mohon JK.
"Gak usah, lagian kamu ada jadwal hari ini kan", jelas Lily.
"Ya udah, pokoknya hati-hati kalau ada apa-apa telpon aku", ucap JK sembari megang pundak Lily.
Lily langsung pergi ke taman dan manemui V. Dari kejauhan V terlihat sedang duduk di kursi sambil memegang buku. Dia sangat tampan, munafik kalau ada yang deniel.
(Dia ternyata cakep juga, ah sudah lah gak penting)dalam hati Lily.
" Kamu mau ngomong apa?", tanya Lily singkat.
V yang lagi duduk langsung berdiri, dia kaget karena tidak mengetahui kedatangan Lily.
"Aku mau mengembalikan bukumu", jawab V.
"Buku? Seingatku kita tidak sedekat itu untuk pinjam meminjam buku", ucap Lily.
"Tidak, aku tidak meminjam buku darimu tapi menemukannya jatuh di sini beberapa hari yang lalu", jelas V.
"Sekarang mana bukunya?", tanya Lily.
"Aku tau kalau buku ini penting ", ucap V sambil memberikan bukunya ke Lily.
"Terima kasih", ucap Lily.
"Kamu suka buku tentang bisnis ya? Papaku punya banyak koleksi buku bisnis", ucap V.
" gak terlalu dan aku gak perlu tahu", saut Lily.
Beberapa detik merwka berdua cuma diam.
" kalau gitu kita gak perlu bertemu seperti ini lagi dan tidak perlu sok dekat", ucap Lily dan langsung pergi.
Tak lama hujan deras turun, dan mereka berlari ke gedung sekolah untuk berteduh. Karena jarak taman agak jauh dari gedung sekolah, baju mereka basah. Di depan gedung sekolah mereka berteduh, V melihat baju Lily basah dan agak transparan sehingga kaos dalamnya terlihat samar-samar. V yang tidak sengaja melihatnya berinisiatif untuk meminjamkan Jaketnya. V sesekali melihat kearah Lily yang kedinginan.
"Ini di pakek biar gak kedinginan", ucap V sembari memberikan jaketnya ke Lily.
"Gak usah", jawab Lily sembari menunggu jemputan.
"Ini pakek aja, biar itu tu gak kelihatan", ucap V malu dan membuang muka sembari tangannya menunjuk ke arah Lily.
"Aa kamu mesum ya?", ucap Lily.
"Nggak! Aku bukan cowok mesum, Aku cuma berniat baik buat minjemin jaket udah gitu doang", jelas V.
Dengan terpaksa Lily memakai jaketnya V. Ketika jemputan datang Lily masuk kedalam mobil dan langsung menyuruh sopirnya untuk mengembalikan jaketnya ke V.
"Terima kasih", ucap sopir sembari mengembalikan jaketnya.
Sedangkan Lily tidak mengucapkan sepatah katapun setelah masuk ke mobil. V hanya menganggukkan kepala pada sopirnya sembari senyum tipis.
(Aku di katain mesum? Emang wajahku terlihat seperti orang mesum?) Sembari berkaca di Handphonenya.
To be continued.....
KAMU SEDANG MEMBACA
For The First Time : I'm Fallin Love
FanfictionLily tidak bisa membedakan perasaan cinta dan kagum karena dia terlalu friendly dan tidak mudah baper. JK sangat menyukai Lily dan V yang juga menyukai Lily tapi dia terus menyangkalnya. Siapakah yang bisa mendapatkan hati Lily?? Jika penasaran bac...