Sean Xiao 32 tahun, seorang aktor papan atas juga sekaligus seorang playboy kawakan yg hobinya tebar pesona kepada setiap wanita.
kejadiannya, berawal ketika ia menerima tawaran kontrak drama baru, dimana ia berperan sebagai seorang presdir tiran yg...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sean Xiao, 32 tahun.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Xiao Zhan, 19 tahun.
"Tidak mungkin," Sean berguma frustasi. Tubuh pria muda itu bergerak gelisah, miring kanan, miring kiri. Semua informasi ini sungguh sulit untuk ia terima.
"Hiks,.. tidak mungkin," seumur-umur, baru kali ini ia menangisi dirinya sendiri, karena biasanya ia hanya akan menangis hanya untuk adegan film.
"Nyonya, nyonya, nyonya-"
"Bisakah kau menutup mulutmu? Aku sedang sedih, dan panggilanmu itu membuat hatiku makin tak karuan." Ia menoleh untuk melihat wajah gadis tersebut. Untung imut, kalo tidak, maka Sean pasti sudah menendangnya pergi jauh-jauh darinya. Lagipula, siapa yg tidak jengah? Dia itu laki-laki, tapi gadis ini terus saja memanggilnya dengan sebutan nyonya.
"Huhuhu~... betapa malangnya nasib yg menimpa anda. Tapi, bagaimanapun juga, jangan pernah berpikir untuk mencoba mengakhiri hidup anda. Nyonya, anda masih memiliki aku. Aku selalu berada dipihak anda. Jika nantinya tuan menceraikan anda, aku akan tetap setia mengikuti anda kemanapun. Nyonya, anda masih memiliki aku disisi anda." Gadis itu menangis histeris, dan suara tangisannya semakin membuat kepala Sean ingin pecah.
"Berhentilah menangis, kau membuat kepalaku makin sakit." Sean mulai geram, tapi ia masih bisa mengontrol emosinya dengan baik jika sudah menyangkut dengan yg namanya kecantikan, dan keindahan.
"Apa aku perlu memanggil dokter?"
"Tidak! Sebaiknya kau keluar saja. Tinggalkan aku sendiri."
Gadis itu menggeleng, "kalo aku pergi, aku khawatir anda akan mencoba untuk bunuh diri lagi."
"Tidak, aku tidak akan melakukannya. Aku lapar, dan makanan disini tidak enak. Belikan aku makanan diluar. Oh iya, tolong belikan yg paling pedas."
