7

3.1K 411 20
                                    

Happy reading

***

Suasana dimeja makan kediaman Wang tampak sedikit berbeda pada saat ini, ini karena kehadiran Wang Yibo ditengah-tengah mereka. Memang tak dapat dipungkiri, semenjak kematian kakek Wang setahun yg lalu, pria itu memang sangat jarang berada di rumah. Ini karena pria itu sibuk menstabilkan perusahaannya selepas kematian mendiang kakek Wang.

Dunia bisnis tidak ubahnya seperti medan perang bagi para pelakonnya. Begitupun dengan perusahaan yg dikelolah oleh keluarga Wang. Para pemegang saham terbagi menjadi dua kubu, kubu satu adalah para pengikut setia kakek tua Wang, sedangkan kubu satu lagi di isi oleh pengikut Zhou Huan.

Kematian sang kakek yg terbilang mendadak membuat fraksi Zhou Huan mulai menampakkan perlawanannya, Zhou Huan selaku wakil presdir mengadakan rapat rahasia untuk para pemegang saham demi dia sendiri dapat mengganti posisi Presdir utama diperusahaan tersebut. Usia Wang Yibo yg terbilang masihlah sangat muda membuatnya sulit untuk mendapat kepercayaan para pemegang saham lainnya.

Tapi semua gerakan yg akan dilakukan oleh fraksi Zhou Huan seolah sudah dapat diprediksi oleh Wang Yibo, tidak ingin gegabah pria itu tidak ingin hanya sekedar bicara tanpa bukti. Memanfaatkan koneksi yg sudah lama ia bina dengan rekan-rekan yg berada diluar negeri, pria itu pun membuat sebuah gebrakan baru. Dimana tidak hanya menstabilkan saham kepemilikannya dan milik sang kakek, itu jugalah yg membuat beberapa pihak dari kubu Zhou Huan mulai mempertimbangkan seorang Wang Yibo. Dengan meninggalnya kakek Wang selaku pemegang jabatan Presdir utama di perusahaan tersebut, maka Wang Yibolah yg resmi menggantikan posisinya, dan itu mengundang kemarahan seorang Zhou Huan, sehingga perang dingin di antara dua kubu tersebut sudah menjadi rahasia umum didalam perusahaan tersebut.

Keberhasilan seorang Wang yibo menduduki posisinya sekarang bukanlah tanpa sebuah pengorbanan. Banyak sekali yg telah dikorbankan oleh pria itu, termasuk dengan hubungannya dengan sang istri.

Bukankah Wang Yibo seorang playboy yg memiliki banyak kekasih?

Semua rumor yg berkembang diluaran itu tidak sedikitpun benar adanya. Mengenai hubungan pernikahannya dengan Xiao Zhan, itu adalah murni keinginannya. Jika kalian pernah mendengar tentang yg namanya cinta pada pandangan pertama, itulah yg dialami Wang Yibo kala usianya baru menginjak usian 12 tahun.

Saat itu adalah peringatan kematian mendiang sang ibu, dimana ketika memperingatinya Wang Yihan selalu mengisinya dengan kegiatan beramal. Kali ini mereka mengunjungi sebuah panti asuhan untuk melakukan kegiatan tersebut setelah lebih dulu mengunjungi makam   mendiang nyonya Wang.

Wang Yibo, bocah yg minim ekpresi itu sudah memiliki aura dingin semenjak ia masih kanak-kanak, dan itu yg membuat anak-anak sebayanya memilih menjauhi dirinya karena mereka tidak tahan dengan tampang arogan anak itu.

Ayah dan anak itu membagikan beberapa buku dan alat tulis kepada anak-anak penghuni panti tersebut. Pada saat melakukan kegiatan tersebut, seorang bocah yg berusia sekitar lima tahun berdiri di depan Wang Yibo dengan tatapan berbinar. Senyum bocah tersebut begitu konyol dan lucu, Wang Yibo segera memberikan buku yg dipegangnya pada bocah tersebut, tapi reaksi pemuda itu sungguh diluar dugaannya. Bocah itu menolaknya.

"Gege, aku tidak menginginkan ini. Bisakah aku menukarnya dengan makanan saja?" Suaranya begitu renyah menyapa pendengaran Wang Yibo. Wang Yibo menggelengkan kepalanya, demi menolak permintaannya. Senyum yg semula indah mengembang diwajah manis bocah itu dengan cepat meredup, dan itu membuat Wang Yibo bersalah. Karena penasaran ia pun membuka suara untuk bertanya.

Traped in a Harem Novel. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang