5

3.2K 438 39
                                    

Happy reading

***

Selepas kepergian Lusi, Sean mulai mengamati interior ruangan yg dijadikan kamarnya dan Wang Yibo.

"Seleranya lumayan," gumamnya puas. Ia pun langsung merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk tersebut. Pemuda itu pun mulai berpikir. Ia perlu menyusun rencana agar dapat hidup didunia yg baru ini.

"Aku tidak ingin seperti ini," ia membatin hampa. Bagaimana pun, dia bukan dari dunia ini. Sean tidak mengetahui seluk beluk kota ini. Jika dulu ia adalah seorang aktor terkenal, sekarang ia adalah seorang pemuda yg terjebak ditempat ini layaknya seorang tahanan perang. Ini lebih parah ketimbang harus menghindari dari para paparazzi yg selalu menguntitnya.

"Aku tidak boleh terus-terusan begini." Ia mulai bersemangat. Pemuda itu pun bangkit dan berdiri depan cermin besar yg ada didalam ruangan tersebut.

Sean mulai mengamati penampilan pemuda yg bernama Xiao Zhan ini.

"Dia lumayan tampan," gumamnya.

"Senyumnya juga manis." Sean memperhatikan pantulan dirinya di kaca dengan seksama.

"Ku rasa... aku bisa menjadi seorang idol." Pikirnya. Xiao Zhan punya tampang, dan Sean memiliki cukup banyak talenta, dari mulai akting, menyanyi, menari pun ia bisa.

"Yups! Aku perlu membangun karirku agar bisa menghasilkan uang." Tekadnya.

Asal-usul Xiao Zhan ini kurang begitu jelas. Dari Lusi ia hanya mendapat informasi jika pemuda itu berasal dari sebuah panti asuhan. Entahlah, apa dia seorang yatim piatu, ato anak ini mungkin telah dibuang oleh orang tuanya, yg jelas Lusi kurang mengetahuinya.

"Aish! Kenapa aku tidak membaca novelnya? Kalo aku melakukannya, mungkin aku tidak akan kesulitan seperti sekarang. Setidaknya aku tau sedikit bagaimana kehidupan Xiao Zhan ini." Runtuknya.

Menyesal pun percuma. Nasi sudah jadi rengginang.

"Untuk sekarang, aku harus tetap bertahan dirumah ini. Aku harus mengamankan posisiku dirumah ini terlebih dahulu." Putusnya.

Sebagai orang yg baru berniat memulai karirnya didunia entertaint, Sean masih perlu merintisnya dari bawah sekali. Dan hal itu sepertinya membutuhkan banyak waktu, apalagi dia tidak memiliki kenalan yg mampu menyokongnya. Sean pun memutuskan akan bertahan dirumah ini sebagai istri dari pria itu. Lagipula, hubungan mereka sepertinya hanya hitam diatas putih, tidak ada perasaan didalamnya, jika pun ada itu mungkin hanya dari pihak Xiao Zhan, sedangkan pria yg menjadi suaminya itu pasti tidak memilikinya.

Mengetahui itu, Sean pun bisa bernafas lega. Dengan begitu, ia bisa menganggap dirinya saat ini sedang menumpang hidup di tempat temannya.

"Lagipula, aku dan dia sama-sama laki-laki. Mana ada yg akan tertarik. Apa yg dia miliki, aku juga memilikinya." Pikirnya.

Memikirkan semua itu ternyata banyak menguras tenaganya, dan itu membuat perut Sean lapar meski sekarang masihlah belum waktunya makan. Ia pun bangkit untuk mencari gadis pelayannya itu.

Sean mulai menuruni tangga dengan bingung. Tempat ini terlalu besar, dan dia tidak tau harus mencarinya dimana.

"Lebih baik langsung menuju dapur saja. Mereka pasti saat ini sedang menyiapkan makan siang." Sean pun mengikuti intuisinya, berjalan sembarang mencari tujuannya.

Traped in a Harem Novel. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang