3

3.3K 399 17
                                    

Happy reading

***

Wang Yibo, 26 tahun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wang Yibo, 26 tahun.


Pria itu adalah seorang Presdir muda pemiling Wang GROUP, sebuah perusahaan yg bergerak dibidang teknologi dan elektronik. Usianya memang masihlah terbilang muda, akan tetapi, kredibilitasnya sebagai seorang pimpinan tidak perlu diragukan lagi, terbukti dengan semakin berkembangnya perusahaan tersebut, sehingga mampu memonopoli pasar dalam dan luar negri.

Pria tampan dengan posisi mapan, siapa yg tidak akan terpikat oleh pesona pria itu?

Namun sayang, kehidupan percintaan pria itu tampaknya tidak semulus karirnya sebagai seorang presdir, karena kerap kali pria itu selalu tertangkap dengan wanita yg berbeda-beda. Layaknya seorang pesohor, kehidupan pria itu begitu diminati, dan kabar beritanya pun begitu dinanti-nanti oleh masyarakat umum.

Namun, setahun yg lalu mereka semua dibuat patah hati massal ketika Wang GROUP mengumumkan jika presdir mereka telah menyudahi masa lajangnya, dan hari pernikahan pria itu dijadikan momen hari patah hati nasional oleh para kaum hawa.

Menurut sumber terpercaya, pria itu menikahi seorang pemuda dari kalangan menengah kebawah atas dasar sebuah perjodohan. Pemuda itu bernama Xiao Zhan yg ketika menikah dengannya baru berusia 18 tahun. Mereka pun menjuluki pemuda itu Cinderella Boy dikarenakan dirinya yg rakyat jelata yg akhirnya bisa dipinang oleh keluarga Wang yg kekayaannya sudah diluar batas maksimal.

Dan mereka pun begitu iri dengan keberuntungan yg diperoleh oleh pemuda itu. Namun ternyata, apa yg mereka pikir itu keliru. Jika mereka menganggap Xiao Zhan adalah manusia paling beruntung, itu sungguh salah besar. Hidup pemuda itu bagaikan disangkar emas. Hubungan pernikahannya dengan Wang Yibo pun tidaklah baik dan juga tidaklah terlalu buruk, hubungan tidak pernah ada kemajuan, bahkan terkesan diam di tempat.

Hidup di kediaman yg megah tak membuat dirinya bahagia. Ia ada, tapi keberadaanya serasa terabaikan di tempat itu. Ia adalah seorang istri, tapi dia tidak dianggap seperti itu.

Xiao Zhan yg tinggal di kediaman Wang justru sangat menderita lahir dan batin. Pemuda itu tinggal disana bersama dengan ibu, dan adik tiri dari suaminya. Ibu dan adik tirinya itu tidak menyukai keberadaan Xiao Zhan. Wang Yibo yg selalu sibuk dengan urusan perusahaan dan tidak pernah ada waktu untuk dirumah memudahkan keduanya untuk menyiksa Xiao Zhan.

Ia adalah nyonya rumah kediaman tersebut, namun ia diperlakukan layak seorang babu. Pemuda itu dipaksa melakukan segala pekerjaan yg biasa dilakukan oleh para pelayan. Namun, hal tersebut tidak membuat Xiao Zhan gampang terpuruk. Pemuda dengan tingkat kesabaran dan ketabahan level teratas itu memaklumi semua sikap tak menyenangkan dari ibu mertua dan adik iparnya itu.

Siksaan fisik tidak akan mempengaruhinya, tapi luka hati yg digores perlahan tapi pasti membuat Xiao Zhan tidak bisa untuk tidak depresi. Beberapa bulan lalu, terdengar kabar jika suaminya itu tertangkap mesra dengan seorang gadis. Pertama mendengarnya Xiao Zhan masih ingin berprasangka baik, dalam hati ia mencoba menenangkan perasaannya yg kecewa, dengan berpikir positif ia menganggap mungkin itu salah satu klien dari sang suami, dan berharap suaminya itu akan memberikannya penjelasan yg dapat ia terima.

Namun, beberapa waktu menunggu hal yg diharapkan pun tidak pernah terjadi, hingga kabar tersebut tidak santer terdengar lagi.

Tidak hanya sekali kabar semacam itu terdengar olehnya. Namun, semuanya sama. Klarifikasi tidak pernah ia dapatkan sedikitpun dari sang suami. Dan Xiao Zhan harus terus menerus menelan pahitnya pil kekecewaan dari pria itu. Hingga akhirnya, batas pertahanan ketabahannya pun hancur. Hari itu bertepatan dengan hari kelahirannya. Xiao Zhan mengetahui jika suaminya itu sudah pulang dari luar negri, dengan memberanikan diri ia pun mencoba menghubungi sang suami.

Sekali, dua kali sambungan telepon itu tidak juga diangkat, barulah ketiga kalinya panggilan tersebut dijawab. Namun, itu sungguh diluar dugaannya. Nomor tersebut adalah benar nomor milik suaminya, tapi kenapa yg menerimanya bukan suaminya? Itu justru seorang wanita. Xiao Zhan pun dengan cepat menutupnya.

Malam kian larut, namun kelopak mata pemuda itu dipaksa untuk masih terbuka. Ia memandang jam di dinding yg menunjukkan hampir angka 12. Xiao Zhan berharap suaminya itu akan segera pulang sehingga ia bisa merayakan ulang tahunnya dengan pria itu. Waktu pun berlalu dengan cepatnya. Pemuda itu tertidur di ruang tamu dengan posisi duduk. Bunyi bel lah yg kemudian membangunkannya, Xiao Zhan melihat jam dinding, itu sudah pukul 3 dini hari, lehernya terasa pegal akibat posisi tidurnya yg salah, kakinya kebas akibat terlalu lama menggantung, belum lagi rasa dingin menggigil yg kemudian ia rasakan menyerang sekujur tubuhnya akibat cuaca malam yg cukup dingin.

Suara bel makin terdengar mendesak, dengan kaki masih kesemutan ia mencoba berjalan untuk membukanya. Seketika, sesuatu yg tajam seolah menusuk hatinya. Wang Yibo, suaminya yg ia tunggu-tunggu sejak tadi akhirnya pulang, tapi dengan ditemani oleh seorang wanita. Tubuh keduanya menempel begitu erat, ato lebih tepatnya tubuh pria itu berada dalam dekapan si wanita. Pria itu mabuk.

Keduanya berjalan melewati Xiao Zhan yg terdiam mematung diposisinya. Wanita itu mengantar suaminya ke kamar mereka. Kamar yg seharusnya hanya boleh dimasuki oleh mereka berdua saja. Tapi kini, wanita itu masuk ke dalamnya.

Xiao Zhan terpaku di tempat. Begitu ia sadar dari keterkejutannya ia segera menuju kamar mereka. Wanita itu membantu Wang Yibo berbaring, melepaskan sepatu dan jasnya, lalu menyelimutinya.

"Apa yg kau lakukan?!" Xiao Zhan tidak pernah berbicara dengan nada sekasar itu. Tapi melihat wanita itu yg tertangkap ingin mencium suaminya, ia pun berteriak dari pintu. Itu agak kencang, tapi Wang Yibo tidak terganggu sedikitpun.

Hal tersebut mengejutkannya, sehingga wanita itu pun urung melakukan niatnya. Wanita itu tidak menjawab pertayaannya, tapi dari senyumnya yg seakan meremehkan, wanita itu pasti sedang mencibirnya saat ini.

Kau bukan siapa-siapa baginya. Kalian hanya menikah diatas kertas, dan itu tidak melibatkan perasaannya didalamnya. Kau, hanya seorang istri yg keberadaanya tidak dianggap.

Mungkin seperti itu maksud tatapan wanita itu.
Selepaskan kepergiannya. Xiao Zhan hanya bisa menatap wajah tidur sang suami dengan tatapan rumit.

Apa aku memang tidak pernah ada dihatimu?
Apa dihatimu tidak terbesit sedikitpun perasaan untukku?
Apakah pernikahan ini tidak berarti untukmu?

Dengan air mata berlinangan, dan tanpa sedikitpun suara isakan yg keluar dari bibirnya, Xiao Zhan hanya bisa menatap wajah pria itu dengan tatapan terluka.

Ia sudah tidak sanggup lagi. Memaksa bertahan hanya akan semakin tersakiti. Xiao Zhan menyerah.

 Xiao Zhan menyerah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tbc.
Sorry for typo.

Jumat barokah, moga hari kalian selalu indah...

Traped in a Harem Novel. (End In Pdf)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang