07

34 4 0
                                    

"Fisika 40,biologi 55, kimia 49, sejarah 59, pkn 60, ips.... " Taehyung tidak bisa melanjutkan ucapanya. Rasanya terlalu berat hanya untuk menyebutkan seluruh nilai rata rata dari majikanya ini. Semuanya merah, paling besar nilai B. Inggris itu pun masih di bawah KKM.

Jadi bener lo jarang ngerjain PR? "
Tanya taehyung kepada jungkook yang berada di depannya mereka berdua sedang berada di perpustakaan duduk lesehan di atas lantai.

Namun yang dipanggil tak menyahut sedikitpun. Pandangan pria itu malah senantiasa menoleh ke arah samping. Menatap seseorang yang duduk di kursi perpustakaan sedikit jauh dari jaraknya saat ini. Pada lelaki tampak khusyuk membaca bukunya.

Min yonggi, selain aktif di organisasi lelaki itu juga pintar, pridikat juara umum. Piala yang diraih sudah sangat betjejer di ruang sekolah. Kebanggaan milik pelita harapan dari tahun ke tahun.

"Kenapa lelaki itu ada disini juga? "
Baiklah, jungkook mulai berpositif thinking sekarang. Mungkin saja Allah udah spoiler kalau mereka jodoh.

"Udah cakep, pintar, lemah lembut, baik lagi. Bikin hati anak repot aja emang"
Ujar jungkook pelan, untungnya tubuh mereka terhalang oleh rak buku yang mungkin saja..... Tinggi tak menyadari kehadirannya.

"Jungkook oy! " Panggil taehyung menyadari.

"Apaan? " Jungkook menyahut tak minat, kemudian pria itu berbisik pelan "itu kepala si yonggi kenapa bod? , kok di liat liat mirip kepala keluarga saya"

Plaktak, taehyung menjitak kening jungkook sampai pria itu meringis "jadi bener lo jarang ngerjain PR? " Taehyung mengulangi pertanyaan yang sama "lo nggak khawatir sama nilai lo yang merah merah ini? "

"Kenapa? Harus bangga dong! Merah itu artinya berani om" Balas jungkook bangga.

" Ini beda lagi jeon lo udah kelas dua belas, nggak ada niat untuk memperbaiki nilai? "

"Ada, tapi bod lo harusnya apresiasi dong hasil gue ini" Jungkook merebut paksa buku bukunya dari taehyung "ini tuh udah usaha"

"Usaha belajar? "

Jungkook bergelak "nyontek lah ya kali gue belajar"

Taehyung menarik napasnya dalam, ia hanya khwatir bagaimana jungkook berhadapan dengan ujian ujian di akhir tahun nanti. Lelaki itu berdiam sejenak, sebelum akhirnya menganggukan kepalanya secara reflek saat memutuskan sesuatu.

"Kalau gitu.... Besok besok kita belajar bareng. Nilai lo harus lebih baik menjelang ujian nanti. " Final taehyung seakan sebuah kalimat kematian yang berdengung di telinga jungkook.

"Kenapa harus belajar? Tenang, gue masih banyak paketan buat cari jawaban di brainly" Kata jungkook enteng, benar benar definsi mahluk anti repot.

"Ciri ciri beban negara ya gini" Celentuk taehyung. Memang hanya setahun dirinya mengenal jungkook saat SD dulu, tapi pria itu sama sekali tidak berubah. Malah berfikir, lebih suka mencari jalan ninja daripada berusaha. Mirip siapa nih?

"Gue ke kantin dulu beli minum" Pamit lelaki itu mengerti saat melihat jungkook terus saja mengusap ngusap lehernya sendiri.

"Baru aja gue mau minta lo buat beliin minum, Kook bisa ketebak sih? " Jungkook menggelengkan kepalanya takjub "keren nanti gue rikues biar gaji lo dinaiki seribu lima ratus ke mama, ya bod"

"Lebay banget kayak jamet"

"Jamet apaan si"

Taehyung hanya bergumam pelan, lelaki itu bangkit berdiri lalu pergi keluar menunju kantin. Meninggalkan jungkook sendirian yang bersenandung kecil menatap buku bukunya. Catat ya cuma di tatap doang tidak di baca apalagi di pelajari, masalah ujian mah, gimana nanti.

Dark & wild (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang