08

53 4 0
                                    

"Itu kenapa luka? "

"Enggak papa, kemarin berantam sama haeun"

Alasan tak logis. Taehyung mengakui itu secara tak sadar. Pertanyaan yang di lontarkan oleh pria itu kemarin terlalu mendadak. Sampai mulutnya memberi jawaban apapun yang terbesit dibenak. Lelaki itu menatap diri di pantulan cermin, arah matanya kosong tampak seperti tak ada kehidupan yang tercipta.

Ia menyikap seragamnya sedikit, mengamati nanar bagian tubuhnya yang lembam membiru. Taehyung tak tahu harus menyebut ini luka apa. Hasil tendangan, pukulan, cambukan atau.... Apa? Terlalu banyak. Rasa sakit yang sama pula, yang ia dapatkan selama belasan tahun secara..... Rutin

Penjahat hebat seperti mu memangnya pantas mendapatkan kasih sayang?

Bercermin lihat dirimu. Kamu hanya anak pembawa malapetaka.

Sadar diri sekarang bahkan kamu tak pantas mengandung nama belakang valerian

Taehyung beranjak pergi keluar pintu kamar. Ia menggantungkan ransel sekolah di sebelah pundaknya seraya menuruni satu persatu anak tangga.

"Abang! " Panggilan lucu itu berasal dari haeun, gadis kecil yang sudah duduk di meja makan, "ayo sarapan bareng! "

Taehyung menatap lurus dengan tatapan nanar, ada namjoon, irene dan ailee___mamanya tengah tersenyum manis kearahnya, senyum penuh kehangatan yang membuat sudut bibir lelaki itu sedikit terangkat.

"Taehyung ayo sarapan" Ajak ailee begitu lembut.

Niat taehyung saat ingin menghampiri tertahan kala netranya tak sengaja bertubrukan dengan NamJoon, lelaki dewasa itu menoleh penuh kesinisan. Lonceng peringatan tajam jelas berdengung di kedua telinga taehyung, seakan akan namjoon melarang mendekati keluarganya.

"Bun, taehyung mau sarapan diluar aja" Kata lelaki dengan wajah datar.

"Enggak, harus makan bareng sama bunda. Nggak kagen emang nya sama masakan bunda? "  Tanyak ailee menutupi rasa pedih yang terasa.

Haeun menoleh dengan pandangan teduh. "Abang kok gak mau sarapan bareng?, udah lama eun nggak sarapan sama abang"

Taehyung tak membalas perkataan haeun sedikit pun, hal yang membuat gadis kecil itu langsung menundukan kepala nya. Terlalu takut. Taehyung terlihat menyeramkan akhir akhir ini di matanya. Seakan lelaki itu ditutupi aura kelabu yang kelam.

"Biarin aja bun, udah gede ini. Nggak usah diurusin" Ujar namjoon melanjutkan kegiatannya.

"Bukan kayak gitu yah, udah lama juga kita nggak makan bareng" Ailee kembali mendongak pada putranya "Taehyung sarapan dulu ya? "

"Kalau kamu ajak anak itu makan disini, saya yang bakal pergi, nafsu makan saya hilang kalau liat dia" Tutur namjoon lagi masih terlihat tenang tapi menusuk.

Lagi, ailee di serang rasa bimbang yang sama hebat. Ia melirik kasihan pada taehyung yang nampak membatu di tempatnya. Seakan lelaki itu adalah parasit yang nyata di keluarga ini, namjoon ikut menoleh ketika menyadari taehyung hanya diam memandangnya.

"Kenapa kamu liatin saya kayak gitu? "
Tanya namjoon sengit "duduk aja disini kalau ingin sarapan bersama, itu pun kalau kamu sudah tidak memiliki rasa malu."

"Yah! " Sentak ailee merasa suaminya sudah kelewatan. "Bisa kamu jaga omongan kamu? Lupa kamu disini ada haeun? "

Haeun semakin menunduk.

"Taehyung juga sama dia.... Anak kita"
Lanjut ailee.

"Oh, ya? " Namjoon membalas sangat tenang, tak perduli dengan taehyung yang sedikit demi sedikit memundurkan langkah nya "kamu saja ailee saya masih terlalu malu menganggap dia seorang anak"

Dark & wild (Taekook) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang