Enjoy the story~❤️
"Hee?? Gak! Dia temennya Bang Wonwoo! Bang Mingyu tadi minta tolong dia buat jemput gue disini, gantiin dia."
"Yakin cuma temennya Bang Wonwoo?" - Dea.
"Dia emang temennya Bang Wonwoo sih, aku pernah ketemu dia di rumah Hani" - Bang Woozi.
"Lo mau jemput Hani, bang?" - Dea.
"Iya," - Coups.
"Bawa aja, dia udah gak ada kelas lagi hari ini" - Dea.
"Kalo gitu, saya mau makan siang dulu. Boleh saya gabung disini?" - Coups.
"Oh boleh, ini kursinya kosong" Dea mindahin tas gue ke sisi yang lain.
"De, ih!"
"Biar lo gak jadi nyamuk," Dea malah cengengesan.
"Kasih rekomendasi dong, Han. Si abang kan first time dateng ke kampus ini," - Bang Woozi.
"Gue gak tau seleranya dia."
"Apapun yang kamu pesen pasti aku makan," - Coups.
"Ya udah. Mie ayam disini enak banget, cobain aja. Tuh abangnya di sana. Pesen aja nanti dianter kesini sama abangnya."
"Tunggu sebentar," - Coups.
"Itu beneran temennya Bang Wonwoo?" - Dea.
"Iya."
"Dia terima gitu aja waktu dimintain tolong gantiin Bang Mingyu buat jemput lo?" - Dea.
"Hm."
"Fix! Dia suka sama lo," - Dea.
"Ha ha ha, lucu banget sumpah."
"Gak semua cowo mau loh kalo dimintain tolong begitu aja, apalagi kalo dia lagi sibuk banget" - Bang Woozi.
"Bener, gue udah ngalamin soalnya" - Dea.
"Kalian gak mau pesen lagi?" - Coups.
"Kita kenyang. Hani tadi katanya mau beli kentang, tapi males jalan" - Dea.
"Apaan sih?? Gak! Boong dia, jangan percaya! Eh, mau kemana?!"
"Mau kemana dia?" - Dea.
"Mau beliin kentang goreng buat Hani, tuh liat" Bang Woozi nunjuk ke belakang gue.
"Buset, Han! Lo kalo jadi cewenya dijamin bakal bahagia banget. Udah ganteng, kerjaannya bagus, baik, peka lagi" - Dea.
"Kelewat peka sih kalo aku bilang," - Bang Woozi.
"Dia beneran beliin lo kentang goreng loh, Han. Liat tuh," - Dea.
"Dia bahkan belum nyentuh makanannya," - Bang Woozi.
"Kalo gak habis nanti dibungkus aja,"- Coups.
"Makasih. Kalo sebanyak ini, mending dimakan bareng-bareng aja."
"Kita kenyang, De. Lo daritadi kan makannya cuma sedikit," - Dea.
"Lo lagi gak sibuk, bang?" - Bang Woozi.
"Kebetulan tadi habis meeting di sekitar sini. Inget Hani, jadinya mampir deh" - Coups.
"Inget Hani belum pulang atau inget Hani karena hal lain?" - Dea.
"Saya takut ada sesuatu sama Hani, makanya saya mampir kesini sekalian mau jemput dia" - Coups.
"Singkatnya khawatir sama Hani," Dea cuma ngangguk-ngangguk.
"Yah, kentangnya habis. Maaf ya, kayaknya gue beneran laper" gue nyengir.
"Lo tadi katanya mau pulang kan? Gue juga mau balik nih, ada janji sama camer" - Dea.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unbelievable Husband
RomanceGak! Bukan gue yang aneh, tp cowo gue yg aneh! Bayangin ya, betapa tebelnya kesabaran gue punya cowo yang dinginnya melebihi suhu dingin di Kutub Utara. Gak juga sih. Dia sebenernya care, cuma gak keliatan aja. Belom liat aja lo gimana dia lagi mode...