XVIII

281 16 0
                                    

Enjoy the story~♥️

Two years later

"Dua, mom" - Leon.

"Apanya dua?"

"Ini, mom dua" - Leon.

"Oh, mau sosisnya dua?"

"Wa, mom" - Leon.

"Dua nih," gue naruh dua sosis di piring Leon.

"Morning, kesayangannya dad" - Coups.

"Morning, dad. Ayo sarapan dulu. Kamu mau nasi goreng atau roti?"

"Nasi goreng aja. Leon makan apa?" - Coups.

"Cocis dua," - Leon.

"Sosis dad mana?" - Coups.

"Abis," - Leon.

"Masih ada nih. Mom kan bikin banyak," gue naroh piring nasi goreng di depan Coups.

"Makasih, sayang" Coups senyum.

"Mom, mau ikut dad" - Leon.

"Ikut kemana? Orang dad hari ini di rumah."

"Dad di lumah?" - Leon.

"Iya. Dad mau main sama Leon," - Coups.

"Acik! Dad di lumah!" - Leon.

"Aku denger, Caca balik lagi jadi sekretaris kamu."

"Iya. Pihak kantor yang minta. Kamu tau darimana?" - Coups.

"Abang."

"Dia balik lagi karena diminta sama perusahaan, bukan aku yang minta" - Coups.

"Emang aku mau nanya itu?"

"Keliatan dari ekspresi wajah kamu," - Coups.

"Dad, hali ini mau jayan-jayan" - Leon.

"Boleh. Leon mau kemana?" - Coups.

"Jayan aja duyu, dad" - Leon.

"Oke. Mom diajak?" - Coups.

"Iya. Tapi kalo udah campe tempatnya, mom jangan mayah ya" - Leon.

"Emang Leon mau ajak dad kemana?"

"Ada deh, mom" - Leon.

"Habisin sarapannya terus siap-siap sama mom ya. Dad tunggu di depan," - Coups.

"Ciap!" - Leon.

Jadi semenjak Leon umur 5 taun, gue sama Coups memutuskan buat pake supir. Alasannya, pertama, Leon itu lagi seneng jalan-jalan. Kalo misalnya kepengen pergi pas dadnya gak di rumah, gue yang ribet.

Kedua, gue udah mulai masuk kerja walaupun gak seefektif dulu. Supirnya bisa gue mintain tolong jaga Leon kalo gue lagi kerja. Buat main di sekitar tempat kerja aja atau kalo tiba-tiba dia kepengen ke tempat dadnya.

"Kita mau kecini!" - Leon.

"Oh, Leon mau beli mainan."

"Boleh. Ambil aja semua yang Leon mau," - Coups.

"Acik!" Leon langsung lari ke dalem.

"Gak papa, jangan dimarahin" - Coups.

"Aku gak marah sama Leon, tapi sama bapaknya."

"Kok aku?" - Coups.

"Iya lah, yang. Itu mainan di rumah udah satu kamar penuh, banyak yang udah jarang dimainin juga. Mau ditaruh mana coba?"

"Oh tenang, aku emang siapin kamar itu khusus buat simpen koleksi mainan Leon dari kecil sampe gede. Semacam ruang koleksi gitu," - Coups.

"Astaga. Gak ngerti lagi aku sama pemikiran bapak satu ini, selalu di luar prediksi BMKG."

My Unbelievable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang