Part XIII

422 25 0
                                    

Enjoy the story~❤️

"Mantan kali," Dea ngakak.

"Ya kali, De" gue ikut ngakak.

"Sini, ukur suhu lo dulu" Dea ngasih termometernya ke gue.

"Nelpon lagi, De."

"Siapa?"

"Eh kaget anjir gue" - Dea.

"Maaf. Siapa yang nelpon kamu?" - Coups.

"Gak tau, gak ada nama. Mungkin nawarin asuransi atau kartu kredit, biarin aja."

"Coba sini hpnya, kamu makan dulu. Udah ukur suhu?" Coups ngambil hp gue sama termometernya.

"Udah. Kamu makan juga sini, beli tiga kan?"

"Iya ada tiga. Demamnya udah turun, tapi antibiotiknya tetep dihabisin ya. Obat demamnya juga diminum sekali lagi," - Coups.

"Makasih ya," gue senyum sambil bagiin makanannya.

"Sama-sama. Dea, ayo makan dulu" - Coups.

"Makasih, bro" - Dea.

"Ini enak sumpah, De. Aku bisa makan ini nih, tapi kayaknya belum bisa makan banyak."

"Gak papa, yang penting perut kamu keisi biar bisa minum obat" - Coups.

"Kalo misalnya gue ketiduran habis minum obat, gue minta maaf ya. Lo pamitnya sama laki gue aja, De."

"Santai. Ini laki gue lagi otw kesini kok," - Dea.

"Beneran gak abis. Kamu sanggup ngabisin gak?"

"Ayamnya habisin, sayang" - Coups.

"Iya emang mau dihabisin, tapi habis minum obat."

"Dea habis kan?" - Coups.

"Habis, tenang aja" - Dea.

"Yang, mau teh."

"Jangan dulu. Kamu habis minum obat, biar obatnya dicerna dulu" - Coups.

"Ya udah, tolong air putih aja. Masa makan gak ada minumnya?"

"Astaga, aku lupa. Tunggu ya," - Coups.

"Kenyang banget gue, Han. Lo beneran gak abis itu?" - Dea.

"Gak, gue masih belum bisa makan banyak. Lidah gue masih pait."

Tin!

"Minum obat dulu, kayaknya di depan ada tamu" - Coups.

"Itu suaminya Dea, sepupu aku."

"Aku tengok dulu. Kamu minum obatnya," Coups naroh gelasnya terus ke depannya.

"Gak nyangka ya dapet laki kayak gitu," - Dea.

"Gak, kayak mimpi. Kebaikan apa yang udah gue lakuin di masa lalu sampe dapet suami super baik kayak dia?"

"Gue aja gak nyangka, akhirnya lo nikah juga. Padahal sebelumnya kan lo nolak terus kalo dijodohin sama abang-abang lo itu," - Dea.

"Ya dulu kan gue masih sekolah, De. Kalo sekarang kan gue udah kuliah, pastilah ada kepikiran pengen nikah juga."

"Buruan sembuh. Kasian laki lo tuh nunggunya," - Dea.

"Dea, kamu ditunggu di depan sama Woozi" - Coups.

"Kok gak masuk?"

"Dia buru-buru," - Coups.

"Oh iya! Dia ada janji sama temennya semalem. Gue balik deh. Makasih ya makanannya. Next time gue yang traktir," - Dea.

"Tiati bumil, astaga."

My Unbelievable HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang