Enjoy the story~♥️
"Caca. Lo belom ketemu?" - Bang Wonwoo.
"Caca? Berani banget dia dateng pake gaun putih begitu?"
"Gak usah diurusin. Lo abisin aja dulu makannya sebelum gue kena misuhan laki lo," - Bang Wonwoo.
"Gak abis, mau minum obatnya aja."
"Kenapa gak dihabisin? Acaranya masih lama loh," - Coups.
"Pait. Kamu tau kan kalo demam tinggi tuh rasanya kayak gimana? Lidah pait terus sekeliling kamu tuh rasanya berubah jadi gede semua, macem bubble raksasa gitu."
"Gue cari Mingyu dulu di bawah ya," - Bang Wonwoo.
"Oke. Thanks, Won" - Coups.
"Masih berapa jam lagi sih? Satu jam ada?"
"Ada. Sabar ya. Habis ini kita pulang," Coups ngusap pundak gue sambil senyum.
One hour later
"Pulang istirahat ya, jangan lakuin yang lain" - Bang Mingyu.
"Bang, gue cabein ya tuh mulut."
"Adeknya lagi sakit, malah lo godain" - Bang Wonwoo.
"Greget gue liatnya. Baru ini gue liat manten sakit," Bang Mingyu ngakak.
"Tiati ya, Han. Cepet sembuh lo," - Bang Woozi.
"Itu obatnya jangan lupa dibawa," - Dea.
"Besok gue ke rumah sebelum berangkat kerja," - Bang Wonwoo.
"Gue udah boleh pulang nih?"
"Udah!!"
👗👗👗
"Sayang."
"Hm."
"Sarapan, yuk! Tadi Wonwoo anter bubur ayam buat kamu. Demamnya udah turun, tapi jangan mandi dulu ya. Makan disini aja," Coups bukain meja lipet sama buburnya buat gue.
"Maaf ya, aku malah tumbang. Harusnya kan."
"Sstt, gak usah dibahas. Yang penting kamu sembuh dulu," - Coups.
"Yang."
"Hm? Mau apa?" - Coups.
"Gak mau, buburnya pait."
"Dimakan lima suap aja biar kamu bisa minum obat. Nanti jarak satu atau dua jam, aku bikinin kamu teh anget ya. Masih pusing? Tenggorokannya gimana?" - Coups.
"Pusing sedikit, tenggorokan better lah daripada kemaren. Kemaren tuh rasanya kayak ada duri gede yang nyangkut, sakit banget."
"Mau jus? Aku bikinin jus apel ya?" - Coups.
"Jangan, aku kan mau minum obat."
"Oh iya. Nanti aja jusnya," - Coups.
"Itu laptop kamu kenapa kebuka? Kamu lagi kerja?"
"Gak. Aku tadi lagi searching cara membuat bubur, tapi Wonwoo malah dateng buat anter bubur" - Coups.
"Ya ampun, so sweet banget kamu" gue senyum.
"Satu jam lagi kita cek suhu badan kamu ya. Aku ke bawah dulu balikin mangkok kotornya," Coups nyium kening gue terus keluar.
Ting!
"Halo?"
"Buset! Lo demam sehari langsung berubah jadi laki??"
"Sembarangan! Suara gue serak ini. Lo ngapain nelpon pagi-pagi?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Unbelievable Husband
RomanceGak! Bukan gue yang aneh, tp cowo gue yg aneh! Bayangin ya, betapa tebelnya kesabaran gue punya cowo yang dinginnya melebihi suhu dingin di Kutub Utara. Gak juga sih. Dia sebenernya care, cuma gak keliatan aja. Belom liat aja lo gimana dia lagi mode...