VII. Make A Wish

576 99 8
                                    

Radha sungguh ingin mengutuk dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Radha sungguh ingin mengutuk dirinya. Bagaimana mungkin ia bisa melupakan ulang tahun Vier, dan sekarang ia hanya mondar-mandir cemas di kamar.

Setelah berpikir cukup lama, ia keluar dari kamar dan turun menuju dapur. Berharap ada sesuatu di kulkas yang bisa ia gunakan untuk memberi kejutan untuk Vier. Minimal tiup lilin lah.

Sesampainya di dapur yang sunyi, Radha buru-buru menyalakan penerangan dan membuka kulkas. Berharap menemukan harta karun yang ia cari. Bersyukur, ia menemukan tiga bungkus oreo di sana.

Buru-buru ia mengeluarkan semua isinya dan menatanya di piring. Membuat sebuah tower cake ala-ala. Kemudian membuka satu laci dekat dispenser dan menemukan lilin ulang tahun yang entah punya siapa.

"Ngapain, Ra?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ngapain, Ra?"

Radha kaget bukan main hingga terjatuh sembari membawa bungkus oreo. Ia mendongak dan mendapati Olivier sudah berdiri di belakangnya dengan muka bantalnya.

"Anjir! Gue pikir lo setan!" Radha bangkit sembari mengomel setengah mati pada Vier yang hanya menatapnya datar menahan kantuk.

Vier berjalan ke arah mini bar dengan terseok-seok. Radha yang menyadari kue buatannya ada di sana, buru-buru memindahkannya ke tempat lain.

Saat Radha akan meraih piring, tangan Vier lebih cepat menahannya. "Gue udah liat, mau lo bawa ke mana emangnya?"

Dan akhirnya kejutan ulang tahun Vier malam itu gagal total.

***

Vier memejamkan matanya sembari berdoa dengan tower cake mendadak yang di siapkan Radha di hadapannya. Gadis itu mengambil posisi di sebelah. Menatap Vier sembari tersenyum lebar.

Radha sengaja mematikan semua lampu dan hanya menyisakan cahaya dari lilin. Penerangan di sekitar cukup minim, hanya bias cahaya dari luar rumah yang masuk melalui celah jendela yang besar.

Setelah berdoa, Vier meniup lilin diiringi tepuk tangan heboh dari Radha. Refleks ia langsung memeluk pria itu. Tanpa banyak bicara. Hening dan sunyi. Vier pun membalas pelukan hangat Radha.

From Platonic To LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang