IX. Stuck On The Puzzle

522 95 14
                                    

Vier berdiri mematung di dekat terminal kedatangan Internasional

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vier berdiri mematung di dekat terminal kedatangan Internasional. Ketika menerima telepon dari Luna, harusnya ia sudah berlari menuju bandara dengan riang gembira. Nyatanya, ada rasa sesak yang memenuhi dadanya ketika harus meninggalkan Radha dengan penuh pertanyaan.

Tak butuh waktu lama, sang pujaan hati muncul dari gate kedatangan. Tiga bulan tak bertemu, tak ada perubahan yang kentara dari seorang Luna. Masih tetap cantik dan masih membuat Vier jatuh cinta.

Luna mempercepat langkahnya begitu dirinya melihat Vier melambaikan tangan. Ketika sudah berhadap-hadapan, Luna memeluk kekasihnya itu erat. "I miss you, Babe."

Vier tak bisa menampik, ia rindu pelukan hangat kekasihnya itu. "Kok nggak ngabarin kalau mau pulang?"

Luna tersenyum lebar sembari menautkan lengannya manja. "Biar surprise dong. Oh iya, happy birthday babe!" Gadis itu menyodorkan sebuah paperbag berukuran besar. Di dalamnya ada setelan salah satu brand ternama dari Paris.

Vier menerimanya dengan senang, tentu saja. Melihat Luna berdiri di hadapannya pun juga memberikan kebahagiaan tersendiri untuknya.

"Kirain kamu lupa ulang tahunku." Vier sebenarnya tak ingin membahas ini karena Luna lah sumber overthinkingnya kemarin.

Luna semakin bergelayut manja. "Hehe semua ini bagian dari rencanaku, dan sepertinya aku berhasil." Matanya memicing penuh kemenangan.

"Hari ini kita pulang ke apart dulu ya, aku tau kamu capek banget pasti." Luna hanya mengangguk dan mengikuti saran Vier.

"Oh ya, Radha di rumah kan? Aku titip oleh-oleh untuk dia ya." Vier hanya mengangguk. Nyatanya, ia bahkan tidak memberitahu gadis itu bahwa kekasihnya telah kembali.

***

Radha turut bahagia mendengar kepulangan Sang Dewi Kertha Dharma, Laluna Asteria ke Indonesia. Senin pagi yang krodit, grup whatsaap angkatan nampak heboh melihat Luna datang bersama Vier. Yang sedikit membuatnya tidak senang adalah, informasi kepulangan Luna ia ketahui dari kampus, bukan Olivier sendiri.

Pada akhirnya semua orang tahu bahwa Dewi mereka telah memiliki Pangerannya dan semakin heboh karena kekasihnya adalah mahasiswa tertampan se-fakultas Seni Rupa. Mahasiswa baru bernama Olivier Kairo.

"Gue nggak kaget sih, spek bidadari kayak Luna bisa dapet sahabat lo yang cakepnya kebangetan," Radha tak menghiraukan celotehan Bebe tapi dalam hatinya ia membenarkan kalimat gadis itu.

"Yang gue kaget ternyata mereka udah pacaran selama itu." Radha tertawa mendengarnya. Fokusnya akhirnya teralihkan dan menatap Bebe dengan wajahnya yang penuh kebingungan.

"Ya lo bayangin, mereka gak ada pedekate karena Vier langsung nembak Luna. Tu bocah masih SMA pula." Jelas Radha sembari mengingat kelakuan Vier yang di luar nalar.

From Platonic To LoversTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang