4

4 1 0
                                    

"Percuma punya Abang gak ada gunanya"

"IO mulutnya sayang!".

Fio enggan menatap ketiga laki laki yang berhasil ia buat berhenti,papa Robi raja dan Haikal.

"Kamu mau apa?"

"Abang papah diam di rumah!"

"Kan ada mamah!"Annisa yang memahami keadaan ini langsung menengahi masalah ini"gak papa sih yaudah pergi deh!"final bagi fio tapi Masalah bagi semuanya


Jurus jitu!

Diamnya fio pertanda bahaya, sumpah mereka lebih menyukai fio yang cerewet membuat masalah dan aksi brutal lainnya.

Haikal lebih dulu membuka jaketnya dia ikut fio ke dapur, ternyata io belok ke kebun pribadi milik mamah mereka.disana fio menatap kebun hijau dengan tenang.

"Boleh Abang duduk?"

Tak ada jawaban.

Haikal duduk disamping fio yang enggan sama sekali menatapnya,"boleh gak Abang minta IO liat Abang?"

Fio mengangguk menanggapi ucapan abangnya,"boleh"

"Fio bisa liat Abang?"

Fio menatap sengit Haikal dan itu sangat membebani Haikal, hanya tatapan itu saja membuat hati Haikal sakit."Abang minta maaf ya tapi tolong jangan gini donk!"lirih Haikal.


"Iya"

"Trus kenapa cuek?"

"Gak papa"

"Katanya__

"IO bukan perempuan ribet"sambung fio malas."Abang mau pergi?"tanya baik fio

"Gak jadi"

"Kenapa?"

"IO gak izinin"

"Pergi aja siapa sih IO ini?"

"Adek Abang Haikal"

"Oh ya?".

"Iya sayang".

Haikal menahan tangan fio saat di rasa adiknya akan pergi"jangan marah IO!"

"IO mau kencing"

Haikal menatap halaman luas yang diubah menjadi kebun milik mamahnya.

"Gagal bujuk hm?".

"Hehehehe iya mah maaf"

"Kenapa maaf?"

"Haikal gagal"

Annisa sangat mengerti watak ketiga anaknya liat raja baru saja mengamuk karena berantem dengan Fio, padahal tinggal bilang butuh quality time aja susah.

"Adek kamu itu lagi mau di manja"

"Iya ekal tau"

"Trus?".

My Introvert (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang