ALUR - [ ITACHI X READERS ] Itachi Fanfiction✅

32_End

Selamat membaca....

Tap

tap

tap

Derap langkah terdengar pelan di lantai lorong rumah sakit. terlihat beberapa orang menatap heran ke arah itachi yang berjalan dengan wajah pucat, rambut tergerai, kepala di perban, serta acuh menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.

"(y/n)...."

Hatinya terus menyebut nama itu, tak sabar bertemu dengan sang pemilik nama dan melihatnya dalam keadaan baik-baik saja.

Setelah berhasil membujuk ibunya untuk mengatakan dimana istrinya itu, itachi tak pikir panjang dan langsung meninggalkan ruang rawatnya. sebetulnya, ia tidak bisa mendengar penjelasan apapun dari ibunya-pun dari sasuke maupun fugaku.

semua orang terdiam sambil menunduk saat melihat itachi berjalan menyusuri lorong. mereka tak berniat menghentkan pria itu.
namun, mikoto meminta sasuke untuk mengikuti kakaknya dari belakang karna mungkin ia tidak akan sanggup melihat itachi terluka lebih dalam.

"Aniki" panggil sasuke.
langkah itachi terhenti.ia berdiri dari sana dengan jarak 5 meter tanpa menoleh ke belakang untuk melihat sasuke. hanya diam.

"(y/n) baik-baik saja" ucap sasuke lagi sambil mengepalkan tangan dan menunduk.

"Aku tau. istriku bukan wanita lemah"

tanpa di duga, ucapan kakaknya itu membuat sasuke tersentak. setelahnya-itachi kembali berjalan hingga akhirnya ia melihat ayah,ibu,dan kakak (y/n) berada di depan sebuah ruangan di ujung lorong.

"Itachi..."
ibu (y/n) berdiri dari duduknya dan berlari menghampiri itachi di ikuti oleh ayah (y/n).

"Bagaimana keadaannya?" tanya itachi dengan suara lirih.

"Kau bisa menjenguknya, (y/n) tidak papa tapi..."
ucapan ibu (y/n) terhenti dengan suara gemetar.

itachi memegang gagang pintu ruangan dimana (y/n) di rawat. ia melangkah masuk, diikuti isamu di belakang yang memperhatikan kondisinya dari atas sampe bawah.

ngilu

hatinya seperti di cubit dengan begitu keras saat melihat (y/n) terbaring di sana dengan mata terpejam,wajah pucat dan lemah.

"(y/n)...." panggil itachi pelan, ia meraih tangan (y/n), mencium tangan itu dan menempelkannya ke pipi.
berharap wanita itu bisa merasakan kehadirannya di sana.