Chapter 3

145 18 2
                                    

Rasanya jieun tak terklau berhalusinasi untuk sepagi ini. Kakinya mendekat pada seseorang yang kini menatap rumahnya dengan begitu ragu. Tangannya tak menekan tombol bel atau apapun. Ia hanya melihat ke dalam dan berjalan tak tentu arah seperti kebingungan

Jieun yang saat itu, baru saja selesai olahraga pagi mendekati seseorang itu dan menepuk pundaknya pelan

"Di--direktur" ia berbalik terkejut melihat jieun yang tiba tiba ada di belakangnya

"Kenapa tiba tiba kemari?" Jieun melepas earphone yang ia gunakan. Deru nafas yang tak beraturan menandakan jika jieun cukup kelelahan saat ini. Dan tak segaja, fokusnya tertuju pada bawaan yang sedang di bawa Jungkook

"Ahhh, aku kemari ingin mengantarkan ini" Jungkook memberikan bawaannya untuk jieun. Jujur saja, jieun cukup terkejut. Ini masih sangatlah pagi, dan Jungkook tiba tiba kemari hanya untuk mengantarkan ini?

"Ibuku membuatkan ini. Co-cobalah, direktur. Ini mungkin akan sesuai dengan selera direktur" jieun tak tau harus berekspresi seperti apa. Wangi ini adalah wangi yang tak asing baginya. Ini adalah Makanan favoritnya yang selalu di buatkan sang ibu

Jieun tersenyum pelan dan menepuk pelan pundak Jungkook

"Masuklah dan sarapan denganku"

"Bo-bolehkah?" Jungkook tak lagi menolak. Ia masih merindukan sang kakak dan ingin berbicara lebih banyak dengannya

"Tentu saja, aku yang mengajakmu bukan"

*****

Jieun kembali ke ruang tengah setelah membersihkan dirinya selepas olahraga. Karena hari ini hari libur, jieun hanya menggunakan pakaian santai seperti biasanya

Padahal ia berniat untuk memasak sesuatu untuk ia makan bersama dengan Jungkook. Tapi kedatangannya ke meja makan, benar benar di kejutkan dengan berbagai masakan sang ibu yang sudah tersedia dengan hangat dan lezat

Jungkook yang masih memakai apron miliknya tersenyum dan menghampirinya

"Direktur, maaf aku meminjam dapurmu tadi"

"Sepertinya mandiku terlalu lama. Padahal aku ingin memasakan sesuatu untukmu" jieun mendekat pada meja makan dan mencoba satu suap masakan sang ibu

Padahal selama ini, ia tak terlalu berselera makan. Tapi masakan sang ibu, benar benar membuatnya berselera dan seperti kembali ke masa lalu. Ia benar benar merindukan ini

"Bagaimana?" Jungkook bertanya setelah jieun tak kunjung memberikan respon setelah mencicipi masakan sang ibu

Jieun berbalik pada Jungkook dan tersenyum pelan

"Sudah lama aku tak mencicipi masakan ini" jieun bergumam pelan yang hanya di dengar oleh dirinya saja. Tak menyangka, ia akan begitu merindukan masakan ini

Jieun menarik salah satu kursi untuk ia duduki di ikuti oleh Jungkook. Padahal mereka bisa duduk di mana saja. Tapi seperti sebuah naluri, jieun atau pun Jungkook mengambil tempat duduk yang sama persis seperti ketika mereka masih menjadi keluarga. Jieun dan Jungkook hanya tersenyum menyadari posisi mereka saat ini

"Teringat masa lalu bukan?" Entah apa yang di pikirkan jieun. Perkataan itu keluar dari mulutnya begitu saja. Bahkan tangannya masih fokus menyantaap makanan yang sungguh mengugah seleranya

"Di-direktur---

Jangan tanyakan lagi bagaimana senangnya Jungkook saat mendengar perkataan jieun barusan. Suaranya terdengar bergetar saat memanggil sang kakak. Tapi jieun hanya tersenyum dan memberikan nasi dan lauk di piring Jungkook yang masih kosong. Sama seperti dulu

sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang