Chapter 2

135 24 0
                                    

"Appa aku baru saja sampai di rumah"

"....."

"Jangan mengkhawatirkan aku. Aku akan baik baik saja disini"

"...."

"Heem, arraseo"

Panggilan itu ku tutup. Aku memandang sesaat pada rumah yang sempat ku tinggali. Tak begitu banyak kenangan yang ku ingat atau lupakan. 20 tahun adalah waktu yang cukup lama. Sebagian besar dari kenangan itu telah ku lupakan. kini aku hanya akan hidup menjadi Lee jieun. Maka Setelah semua urusanku semuanya selesai, aku akan kembali ke tempat ku berada selama ini. Jepang.

Begitu masuk ke dalam, hawa hangat menyelimuti ku. Sehari sebelum kemari, aku meminta untuk membersihkan rumah ini. Semuanya, benar benar tertata dengan begitu rapi tanpa ada debu sedikitpun. Tapi sepertinya aku lupa meminta untuk membereskan beberapa foto yang ada disana.

"Bagaimana bisa, dulu aku tersenyum seperti ini" aku berkomentar pelan melihat potret diriku dalam beberapa foto disana. Ini sungguh sangat menganggu. Aku harus membersihkan ini dengan cepat

Drttt....Drttt...Drttt....

Ponsel yang berdering menghentikan kegiatanku. Aku menyimpan sesaat foto yang berniat aku ku di gudang dan berjalan mengambil ponselku.

Panggilan vidio. Aku menggeser tombol hijau itu yang seketika menunjukan wajah seorang pria yang menemaniku selama 2 tahun ini

Min yoongi. Meski aku tinggal di jepang, aku cukup beruntung mendapatkan pasangan orang Korea di jepang sana. Hubungan kami, terjalin begitu cepat. Saat ia menyatakan perasaannya kepadaku, aku menerimanya tanpa perlu berpikir panjang. Apa itu benar benar cinta atau hanya tak ingin menyakiti perasaannya. Sampai sekarang pun, aku masih bertanya tanya apa aku benar benar mencintai min yoongi atau tidak.

"Jieunie" suara yang tak ku rindukan atau ingin ku dengar menyapaku dengan begitu manis

"Kau sudah sampai? Bagaimana dengan rumahmu?"

"Aku baru saja sampai dan baru saja berbenah" aku memperlihatkan koperku yang belum sempat ke bongkar dan aku menaruh ponselku di ujung meja sana, agar ia bisa melihatku seutuhnya

"Berapa lama kau disana? Aku sudah sangat merindukanmu" jieun tersenyum pelan. Ia masih fokus dengan pekerjaannya

"Aku akan kembali setelah menyelesaikan ini dengan cepat"

"Kalau begitu itu akan lama bukan? Bolehkah aku menemuimu saja?"

"Min yoongi" aku menajamkan tatapanku. Aku dan dia seringkali membahas ini beberapa kali

"Baiklah. Baiklah. Aku lebih bersabar untukmu"

"Memang seharusnya seperti itu yoongi. Aku pun tak akan lama berada disini"

"---karena itu, saat kau kembali dari sana, ayo jangan membuang waktu lagi. Menikahlah denganku Lee jieun"

Aku menghentikan gerak tanganku. Bukan sekali ini aku mendengarnya mengajak menikah denganku dengan begitu mudahnya. Aku menghela nafasku dan mengambik ponselku yang tergeletak disana

"Yoongi-ah, aku harus bersih bersih dulu. Aku akan menghubungi lagi" tanpa mendengar jawabannya, aku menutup sepihak panggilan darinya

Tubuhku bersender pada sofa disana. Aku menatap pelan dan mengambil foto yang berniat ku simpan

Potret Aku, Appa, eomma dan juga Jungkook terlihat sangat bahagia disana. Apa aku akan benar benar bisa merasakan kebahagian lagi setelah ini?

*****

sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang