Chapter 20

122 17 6
                                    

Terlalu indah rasanya untuk menjadi sebuah kenyataan. Matahari yang bahkan belum memunculkan sinarnya sama sekali tak membangunkannya pagi ini. Tubuhnya benar benar di lingkupi oleh sebuah kehangatan pelukan Jungkook

Sudut bibir jieun terangkat melihat bertapa lucunya wajah Jungkook saat sedang tertidur. Meski Jungkook kini telah menjadi lelaki dewasa, wajah nya saat tidur sama sekali tak berubah. Ia seperti melihat adiknya yang dulu namun dalam perasaan yang berbeda

Tangan jieun terangkat ingin menyentuh wajah Jungkook, namun sebelum itu terjadi tangan Jungkook dengan tiba tiba meraih dan mencium lengan punggung tangannya dan berakhir dengan Jungkook yang meletakkan di pinggang nya dengan gestur memeluk tubuhnya

"Ka-kau sudah bangun?" Seru jieun merasa gugup tak menyadari jika Jungkook ternyata sudah bangun di saat dirinya yang masih menatap wajah Jungkook

"Noona, aku masih mengantuk. bisakah Noona melihat wajahku nanti?" Jungkook berucap masih dengan matanya yang tertutup dan kembali mengeratkan pelukannya yang terasa begitu hangat bagi keduanya

Jieun tertawa pelan dan mengangguk. Ia menggeser tubuhnya mencari posisi yang pas dan kembali memejamkan matanya dengan kepalanya yang kini berada di dada bidang Jungkook

Jika jieun bisa berharap, ia hanya ingin menjalani hidup seperti ini saja. Tak peduli dimana tempat dan situasinya ia hanya berharap selalu bersama Jungkook

*****

Jieun pikir dirinya tak terlalu banyak tertidur sejak ia terbangun pagi tadi. Namun saat ia kembali terbangun, matahari sudah terlihat begitu cerah menyinari kamarnya. Jungkook pun sudah tak ada di sampingnya

"Sayang, kau sudah bangun?" Suara yang menyapanya saat ia keluar kamar terdengar begitu lembut. Jieun tersenyum dengan sapaan itu yang tentu saja bukan sapaan dari pria yang kemarin menemaninya tidur

"Eomma dan Appa kapan kemari?" Jieun tersenyum menyambut kedua orang tuanya yang lebih dulu memulai pagi hari ini dengan berbagai sarapan di meja makan

"Tak lama sayang"

"Bagaimana tubuhmu? Eomma dengar dari Jungkook kau sakit semalam" ibunya bertanya beruntun tak membiarkan dirinya hanya sekedar untuk duduk di meja makan terlebih dulu

"Yeobo, biarkan putri kita duduk dulu. Kemarilah jieun" ayahnya menyela menarik kursi kosong tepat di sebelahnya untuk jieun duduki

"Aku baik eomma, Jungkook menjagaku dengan baik" jieun menjawab bersamaan dengan dirinya yang duduk. Hidangan lezat sudah bersiap di depannya, namun Matanya tak terlepas dari pandangannya yang mencari sosok Jungkook. Pria itu sama sekali tak terlihat

Di saat pandangan dan fokusnya masih berusaha mencari Jungkook, sebuah cahaya dari sebuah lilin menyinari kue yang terlihat begitu indah. Bersamaan dengan itu, ibu dan ayahnya datang menyanyikan sebuah lagu yang sungguh tak pernah jieun bayangkan

Selama beberapa tahun, ulang tahunnya hanya peringatan bertambah usianya. Tak ada hal khusus yang harus di rayakan oleh siapapun. Baik oleh ayahnya atau pun Yoongi. Tapi kali ini ia melihat kedua orang yang di sayanginya berbahagia dan menyanyikan sebuah lagu yang begitu indah

Maka bisakah jieun tak menangis disaat seperti ini? Ia merasa bahagia dan tak ingin melupakan momen seperti ini

"Selamat ulang tahun putri eomma" sosok ibu yang bahkan tak pernah jieun bayangkan untuk ia miliki kini ia dapatkan dari ibu penggantinya. Tak sedikitpun ibunya membedakan dirinya dengan anak kandungnya. Ia menganggap dirinya sebagai putrinya sendiri dan memberikan segala hal padanya

sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang