Chapter 24

76 17 4
                                    

Terlalu indah rasanya jika berjalan mulus dengan sempurna seperti itu bukan?

Sesaat, mendengar kata itu dari wanita yang ku cintai terasa seperti mimpi bagiku. Aku sempat berpikir, pada akhirnya tuhan memberikanku sebuah kebahagian yang ku inginkan. Aku tentu saja merasa bahagia dengan semua itu. Tapi tak bisa ku pungkiri rasa takut juga begitu mendominasiku

Bukan takut akan kekecewaan keluarga ku begitu mengetahui hubungan kami, tapi sebuah rasa takut akan sebuah kehilangan. Tak ada yang pasti dari hubungan kami karena status saudara yang kini terukir kembali setelah beberapa tahun lamanya

Aku akan selalu berada di samping wanita yang ku sayangi. Tapi aku meragukan Noona akan selalu di sampingku

Dan kekhawatiran itu benar benar terjadi saat ini

Hari saat ulang tahun Noona adalah salah satu moment yang akan selau ku ingat dalam hidupku. Hari setelah itu, kekasihnya min yoongi datang menjemput nya kemari menempuh jarak yang bukan main demi wanita yang ia juga cintai

Aku tentu saja tak menyukai kedatangannya dengan begitu jelas. Tapi Noona berhasil menenangkan ku. Ia bilang akan segera mengakhiri secepatnya hubungannya dengan min yoongi dan itu cukup membuatku tenang

Memilih untuk tak kembali bersamanya ke Korea, aku meminta waktu pada Noona untuk menyelesaikan pekerjaan ku disini. Ada banyak hal yang ingin ku kerjakan disini sebelum aku kembali ke Korea. Aku tak ingin, berpikir dengan gegabah untuk kembali dengan cepat ke Korea dan justru menyita waktuku yang seharusnya ku habiskan bersama Noona hanya untuk bekerja

Mungkin akan membutuhkan sedikit waktu yang lama, tapi ketika aku kembali ke Korea aku akan mengatakan hubungan kami kepada eomma dan juga Appa

Tak ada yang pasti, reaksi apa yang akan di katakan kedua orang tua kami. Tapi aku tak ingin merasakan penyesalan di masa depan. Jika Noona menyetujui hubungan ini, maka aku akan serius dengannya. Aku ingin menikah dengan membahagian wanita yang kucintai

1 bulan berlalu, aku akhirnya pulang ke Korea. Tanpa mengabari siapapun terutama Noona aku akhirnya sampai di depan rumah kami. Rumah yang biasa ramai itu kini terlihat sangat begitu sepi.

Aku yang tak ingin mengatakan kepulangan ku lebih dulu pun, akhirnya menghubungi eomma menanyakan dimana mereka. Eomma tak bereaksi berlebih dengan kepulangan ku. Ia hanya mengirimiku sebuah alamat tanpa mengatakan alasan mengapa mereka ada disana

Sesaat aku pikir penglihatan ku salah dengan tanda selamat di tempat yang eomma sebutkan. Tapi ternyata itu bukan hanya sebuah kesalahan. Itu benar benar tanda ucapan selamat yang menyematkan nama wanita yang ku cintai

Aku memang tak tau kemana takdir membawa hubungan kami. Tapi ternyata takdir begitu kejam kepadaku. Jika memang akhirnya seperti ini, kenapa harus memberikan kebahagian yang hanya sesaat?

Aku tak sepenuhnya menyalahkan takdir. kecewaku lebih besar dari marahku. Begitu banyak pertanyaan yang ingin ku utarakan. Tapi saat mata kami bahkan bertemu, aku sama sekali tak ingin melihatnya meski aku sangat ingin memeluknya meluapkan rasa rinduku selama ini

Noona, ini pertama kalinya melihatmu terasa begitu menyakitkan

*****

"Jungkook, kenapa tak bilang pada kami jika pulang? Appa bisa menjemputmu langsung di bandara"

Pelukan sang ayah tak di sambut antusias oleh Jungkook. Ia hanya tersenyum sesaat tak ingin menjelaskan maksud kepulangan nya dan juga tak berniat bertanya alasan mengapa hanya dirinya yang tak tau acara ini. Ia tak ingin merusak acara kakaknya

sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang