Chapter 10

193 16 2
                                    

"Jung, kumohon bantu aku"

Ringisan itu ternyata bukan main main. Jungkook melihat dengan mata kepalnya sendiri, bagaimana tubuh kakaknya menahan gejolak yang tak lagi sebanding dengan panas di tubuhnya. Keringat yang membasahi seluruh wajah bahkan tubuhnya begitu mendambakan sebuah sentuhan.

Obat itu terlalu kuat dan bereaksi dengan cepat. Jieu  membutuhkan sebuah sentuhan pada tubuh nya. Tapi Jungkook dengan tegas menolak

"Noona, ini jebakan" Jungkook memperingatkan dan memegang kedua pundak sang kakak

"Aku tau, tapi aku sudah tak kuat. Ini sangat menyiksaku Jung akhh" jieun kembali meringis. Ia menumpukan kepalanya pada dada bidang Jungkook

"Kau mencintaiku kan? Aku akan memberikanmu kesempatan. Jadi kumohon jung---

"Aku mencintaimu bukan berarti aku ingin merusakmu Noona!!" Jungkook melepaskan tangan sang kakak. Ia tau sedikitpun sentuhan darinya akan mempegaruhi tubuh kakaknya. Demi melindungi kakaknya, yang bisa Jungkook lakukan hanyalah pergi

"Jungkook, kumohon bantu aku. Aku tak peduli ini jebakan atau bukan. Tapi kumohon bantu aku meredakan ini semua" mohon Jieun pada adiknya yang baru saja berniat pergi

Tak pernah sbeelumnya jieun menjadi segila ini akan sebuah sentuhan. Tubuhnya benar benar terasa terbakar dan berdeyut merasakan sakit yang luar biasa. Dan dengan sebuah sentuhan lah, sakit di dalam tubuhnya ini bisa mereda

"Noona akan menyesalinya"

"Tidak, aku yang memintamu melakukan ini"

"Setelah ini Noona pasti akan meninggalkanku. Karena aku telah merusak wanita yang ku cintai"

"Aku tak akan meninggalkanmu Jung"

"Lalu bagaimana dengan hubungan kita?"

"Sister with benefit. Kita bisa melakukannya karena bukan sedarah Jung"

"Apa Noona menyukai hal itu? Bercinta dengan adik Noona sendiri?"

"Kau bukan adikku jeon Jungkook"

Peryataan itu adalah kalimat yang ingin Jungkook dengar dari sang kakak. Jungkook tak menyangka ia akan mendengar kalimat itu dalam situasi seperti ini

Jungkook berbalik dan mengangkat tubuh sang kakak. Secara refleks kaki jieun mengalung pada pinggang ramping Jungkook. Sangat begitu intens dan Jungkook mungkin akan menyesali pilihannya ini

"Kita tak akan melakukannya Noona. Tapi aku akan mencoba memuaskanmu"

"--bersiaplah sayang"

*****

Karena keadaan lah, jieun berani mematahkan prinsipnya sendiri. Pria yang kini sedang mencumbuinya dengan begitu panas dan bergairah kini bukanlah adiknya. melainkan prianya

Tak terhitung berapa kali jieun merasa begitu terangsang pada setiap sentuhan yang di berikan Jungkook. Belitan lidah dari sentuhan bibir mereka bergerak begitu cepat. Terasa begitu nikmat dan saling menikmati satu sama lain

Membutuhkan oksigen satu sama lain, Jungkook melepas tautan itu. Saliva yang terhubung itu terputus dengan Nafas yang terengah dan tatapan yang masih penuh dengan hawa nafsu satu sama lain

Mereka sama sama belum puas, maka Jungkook merebahkan jieun di ranjang dengan tubuhnya yang berada di atas jieun dengan tubuhnya yang tak sepenuhnya menimpa gadis yang di cintainya

Baju yang sudah tak terpasang dengan benar itu Jungkook lepas setelah mendapat izin dari jieun. Satu lumayan kenikmatan lainnya membuat tubuh jieun bergetar dan berdeyut merasakan mulut Jungkook yang mengulum payudaranya yang sudah begitu mengeras karena terangsang

sisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang