Chapter 12

1.6K 64 12
                                    


"P'Nut, tolong bawakan air untuk kedua pelanggan itu," terdengar suara yang menandakan kekesalan Nick setelah seorang pelanggan membawa mobilnya untuk mengganti oli dan memeriksa kondisi mobilnya.

"Pelanggan yang mana, Nong Nick?" tanya pegawai bengkel itu pada Nick.

"Ada dua orang yang menunggu di luar bengkel, mereka sedang duduk disana sambil menggoda para mekanik di bengkel kita," kata Nick lagi, karena pelanggannya adalah dua orang remaja putri. Biasanya di garasi Neil dan Nick terdapat ruang tunggu bagi pelanggan untuk duduk dan menunggu mobilnya, namun kedua wanita tersebut memilih untuk duduk di kursi di luar ruang tunggu sebelah garasi tempat mekanik sedang melakukan pekerjaan perbaikan.

"Menurutku mereka tidak menggoda mekanik kita, mereka merayu Khun Neil, keadaan mekanik kita tidak begitu menggoda," kata Nut sambil tersenyum dan membuat Nick mengerutkan kening.

"P'Nut, kau tahu kan aku sedang menyindir," kata Nick, terdengar kesal. Tapi, dia tidak tersinggung dengan pegawai tokonya.

"Kau harus keluar dan menunjukkan Siapa Milik Siapa?" ​​Nut berkata dengan sedikit memberangus mulut Nick.

"Aku ingin keluar. Tapi, Neil mengancamku. Aku tahu, aku tahu Neil tidak tertarik pada kedua wanita itu. Tapi, aku juga tidak suka orang lain memandangnya seolah dia jatuh hati," geram Nick pada Nut.

"Oh, jadi ini Nick yang asli ya?" canda Nut sambil tersenyum.

"P'Nut," Nick mengeluarkan suara serak sebelum Nut yang memberi gadis itu air. Sedangkan Nick hanya bisa berdiri dan memandangi kedua wanita itu tanpa memalingkan muka, karena saat gadis itu membawa mobilnya ke garasi, Neil yang mengetahui sifatnya memperingatkannya untuk tidak mengganggu di garasi, karena pihak lain adalah pelanggan. Nick berdiri di sana dengan gugup melihat sekeliling kantor sebelum berhenti ketika dia melihat salah satu wanita berjalan menuju Neil dengan segelas air. Neil sedang memeriksa mesin ketika gelas air itu diserahkan kepadanya.

Nick mengepalkan tangannya erat-erat. Neil melambaikan tangannya sebagai penolakan, ketika dia menoleh untuk melihat ke kantor, mengetahui bahwa Nick pasti telah mengawasi semuanya. Wanita itu dengan takut-takut berjalan kembali ke tempat duduknya. Nick mengambil air dingin dan menuangkannya ke dalam gelas, lalu segera keluar menemui Neil. Mekanik di dekatnya menghindari kejadian itu karena mereka tahu bahwa suasana hati Nick pasti sedang buruk.

"Neil," Nick memanggil kekasihnya. Hal ini membuat gadis yang duduk di dekatnya mendengarnya dan segera menoleh ke arah Nick.

"Kenapa kau keluar? Di luar panas," tanya Neil, meskipun Neil mengerti kenapa dia keluar.

"Karena panas, aku takut kau haus. Jadi aku bawakan air," kata Nick dengan suara manis, namun tatapannya terlihat geram.

"Terima kasih," jawab Neil sambil meraih segelas air. Tapi, Nick menjauhkan tangannya. Ini membuat Neil menatapnya.

"Aku akan memberikannya padamu, Neil," ucap Nick lagi, membuat wanita yang duduk itu menatapnya sambil mendengarkan dan hal ini membuatnya merasa sangat bingung.

"Hia, istrimu akan memberikannya padamu, ambil saja," canda Bill, mengundang cemoohan dari mekanik lainnya.

"Berhentilah merengek dan teruslah bekerja, atau aku akan memotong gajimu," kata Neil.

"Bill, bulan ini aku akan menaikkan gajimu seribu," ucap Nick sambil tersenyum, membuat Bill melambaikan tangannya ke arah Nick dengan gembira dan mengalihkan pandangannya dari Neil sambil melanjutkan pekerjaannya.

"Aku tahu apa yang kau pikirkan," kata Neil pelan.

"Jika kau tahu, minumlah airnya sekarang. Kalau tidak, aku akan memercikkannya ke wajah siamang itu," Nick menggertakkan gigi dan berkata.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NEIL NICK STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang