Pagi hari di kediaman Kiara, gadis itu sekarang hendak pergi ke sekolah.Dia turun ke bawa berharap di bawah ada kedua orang tuanya.
Tapi ternyata dugaannya salah, di situ hanya ada bi Lila yang sedang menyiapkan makanan.
"Ngapain sih gue mengharapkan mereka pulang" batin gadis itu sekarang.
Bi Lila yang menyadari keberadaan Kiara pun bergegas menghampiri gadis itu.
"Ayo non sarapan dulu"
Kiara pun berjalan menuju meja makan, dia duduk di kursi.
Saat bi Lila sudah menyelesaikan tugasnya dan hendak ke dapur, Kiara menghentikan langkah bi lila.
"Kenapa non, non Kia butuh apa lagi biar bibi ambilin" tanya bi lila.
"Gak usah bi"
"Temenin Kia makan ya, bi"
Mendengar permintaan anak dari majikannya itu, bi Lila pun segera duduk di samping Kiara.
Sebelum gadis itu mulai makan, ia mengucapkan kata-kata yang sangat menyayat hati bi Lila.
"Mereka benar-benar ga sayang ya bi sama Kia" ucap Kiara kini matanya memanas siap mengeluarkan cairan bening.
Bi Lila memandangi wajah gadis itu sejenak lalu mulai berbicara.
"Mereka sayang kok sama non kia, mereka kan lagi kerja buat non juga kan" jelas bi Lila selembut mungkin.
"Sibuk sih sibuk bi, Kia cuma mau waktu mereka bentar aja" gadis itu menjeda perkataannya "Kia, pengen ngerasain makan bareng mereka".
"Udah ya, non makan dulu non Kia kan mau sekolah nanti terlambat"ucap bi Lila seraya tersenyum hangat ke arah gadis itu.
Kiara yang tidak mau terlalu memikirkan masalah ini, dia mulai memakan sarapan nya.
Bi Lila memandangi gadis itu lekat, bisa di artikan sorot mata bi Lila seperti menahan sakit.
"Kalau bibi jadi kamu, bibi gak akan sekuat kamu" ucapnya dalam hati.
★★★★
Setelah Kiara selesai memakan sarapannya dia bergegas untuk berangkat.
"Non kia berangkat sama siapa"
Tanya bi Lila, karena kan sekarang orang tua gadis itu sedang tidak ada di rumah dan sopir peribadi mereka harus pulang karena anaknya sedang sakit.
"Kia sama Aksa kok bi"
Bi Lila hanya mengangguk saja, toh dia tidak merasa khawatir lagi karena Kiara bersama Aksa.
TING
TONGBel rumah gadis itu berbunyi, itu menandakan bahwa Aksa sudah sampai ke rumahnya.
"Bi, aku berangkat dulu ya" ujar Kiara sambil mencium punggung tangan bi Lila.
"Assalamu'alaikum"
"Waalaikumsalam, Hati-hati ya non!"
Gadis itu pun membuka pintu dan ya itu memang Aksa.
"Ayok berangkat"
Tidak ada jawaban dari cowok itu, malahan cowok itu memandangi Kiara tanpa henti.
"L-lo kenapa sih sa, penampilan gue aneh ya"
Ucap Kiara, siapa juga yang di tatap seperti itu tidak gugup.
"Lo di pukul siapa, Raa"
Benar saja ternyata cowok itu melihat luka Kiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA [END]
Short Story"Ra, are you okey?" tanya Aksa. "I'm fine" "Gak usah bohong, maaf kalau kesannya gak sopan" jeda Aksa "tadi gue sempet denger kata-kata bokap lo". "Udah biasa kok" "Kalau mau nangis.. Nangis aja, ra" jeda Aksa "lo anak baik, lo udah berusaha. Janga...