Tampak seoarang gadis yang kini mengulas senyuman manis.Dia sedang mengantri mochi langganan nya di sebuah toko.
Setelah gadis itu selesai membeli mochi yang dia inginkan, Kiara bergegas menghampiri Aksa yang kini sedang duduk di kuri depan toko.
"Aksa!" Kiara langsung duduk di samping Aksa.
Aksa yang sedikit terlonjak kaget pun mulai mengalihkan pandangan nya ke arah kia.
"Udah? "
"He'em"
Kiara mulai menyantap mochi stroberi nya, Aksa yang melihat mulut gadis itu penuh dengan adonan kenyal itu pun mulai terkekeh kecil.
Cowok itu mengelap mulut kiara yang penuh dengan coklat.
"Se suka itu ya lo sama mochi" tanya cowok itu.
"Iya, lo mau nyoba nih tadi gue juga pilih yang coklat"
Tanya kiara sambil menyodorkan mochi coklat itu kepada aksa.
Aksa yang tidak begitu menyukai yang manis-manis pun menolak pemberian gadis itu.
"Coba dikit aja, sa"
"Lo aja yang makan, ra" tolak Aksa lembut.
Kiara yang tadinya masih sumringah senang, kini raut wajahnya mulai berubah murung.
"Yaudah gue yang makan"
Aksa menghela nafas pelan "Sini" cowok itu mulai meraih mochi itu yang tadi tidak jadi di makan Kiara.
"Enak ga?" tanya kiara kepada Aksa, dapat di lihat dari ekspresi cowok itu, seakan dia tidak begitu menyukainya.
"Enak kok, ra" cowok itu tertawa garing, sungguh berbeda sekali dengan kenyataan nya.
Sebenarnya Aksa tidak begitu menyukainya,tapi dia tidak mau membuat kiara sedih.
"Dari pada ngambek berabe" ujar Aksa dalam hati.
Sosweet banget kan mereka ini, tapi sayang mereka hanya sebatas sahabat kecil saja.
Kiara yang melihat ekspresi cowok itu pun hanya bisa tertawa puas, sebenarnya dia sudah tau kalau Aksa dari dulu tidak begitu menyukai yang ber bau manis.
Cukup lama mereka ber diam-diaman, Aksa memulai pembicaraan.
"Ra, gue janji ga bakal ninggalin lo" cowok itu menjeda perkataannya "lo juga harus janji, ga bakal ninggalin gue".
Ntah angin apa yang lewat, tiba-tiba cowok itu bertanya hal seperti ini.
Kiara yang nampak bingung pun mulai mengerut kan jidat nya, sungguh dia tidak bisa mencerna perkataan aksa tadi.
"Gue gak bakal kemana-mana kok, sa"
"Lo, gak bakal ngingkarin janji lo sendiri kan Aksa" tanya gadis itu penuh dengan harapan, berharap Aksa tidak berbohong padanya.
"Gue bakal terus ada di sini, menjadi rumah kedua lo"
Kata-kata yang di lontar kan Aksa saat ini sukses membuat Kiara terharu.
Dia benar-benar bersyukur memiliki sahabat yang seperti Aksa, kenapa ada manusia se baik Aksa di dunia ini.
★★★★
Setelah kiara menghabiskan mocinya, niat nya Aksa mau membawa gadis itu pulang, toh dia tau kan gimana jadinya kalau kia pulang terlalu malam gadis itu akan di hukum habis-habisan oleh Ardi.
Namun di tengah perjalanan kia menepuk-nepuk punggung cowok itu, yang alhasil membuat cowok itu memberhentikan laju motornya.
"Ada apa" tanya Aksa keheranan.
"Gue mau mampir ke Gramedia dulu"
"Lo mau beli buku, ra"
Kiara hanya mengangguk, memang benar ada buku yang ingin dia beli dia sangat memimpikan buku itu.
"Besok aja ya ini udah malem, kalau lo di marahin bokap lo lagi gimana"
Sepertinya Aksa khawatir dengan Kiara, dia tidak mau Kiara selalu di pukuli.
Kiara yang awalnya hanya diam saja memandangi cowok yang ada di depannya, kini mulai berbicara.
"Papa sama mama lagi nugas ke luar kota, jadi aman" jawab Kiara cengengesan.
Akhirnya cowok itu hanya menurut saja, mereka mulai masuk ke dalam gramedia.
Kiara mulai mencari-cari buku yang dia mau, namun belum juga ketemu.
Setelah gadis itu mencari-cari buku itu akhirnya Kiara menemukan buku yang dia mu.
Gadis itu sangat senang, karena dia sudah menabung untuk membeli buku itu.
"Lo seneng baca buku gituan, ra" tanya cowok itu yang mulai gemas dengan tingkah gadis itu.
"Iya, bahkan gue udah nabung buat beli buku ini" Kiara menjeda nya "dan akhirnya kebeli juga, gue seneng banget, sa" ucap gadis itu kegirangan.
Aksa yang hanya tersenyum ke arah Kiara, baru kali ini dia melihat Kiara se bahagia ini.
"Gue baru liat lo se bahagia ini, ternyata kebahagiaan lo se simpel ini ya, ra" ujar cowok itu dalam hati.
Akhirnya mereka bergegas ke kasir untuk membayar buku nya.
Setelah Kiara selesai membeli buku, cowok itu pun mengantarkan Kiara pulang.
"Makasih ya, gue seneng banget hari ini"
Kiara masih mengulas senyuman manis nya, Aksa sangat menyukai senyuman Kiara dia harap Kiara akan tetap seperti ini.
"Iya, udah masuk gih udah malem ga baik buat lo"
"Siap!"
Kiara menjawab dengan ber hormat seperti tentara, lalu gadis itu bergegas masuk ke dalam rumah.
Di rasa Kiara sudah masuk ke dalam rumah, cowok itu pun mulai melajukan montor nya menjauh dari rumah Kiara.
"GUE BERSYUKUR PUNYA SAHABAT KAYAK LO AKSA, LO MAU JADI RUMAH KE DUA GUE... MAKASIH, MAKASIH KARENA UDAH DATANG KE kEHIDUPAN GUE".
_Kiara Mackenzie_
* GIMANA, JANGAN LUPA TINGGAL KAN JEJAK kALIAN YA!!*
*HARI INI AKU SENENG BANGET, KARENA APA... YA KARENA AKU UDAH KESAMPAIAN BUAT BELI NOVEL YANG AKU MAU*
*INTINYA AKU UDAH BACA CERITA NYA DI WP, DAN ITU BAGUS BANGET MAKANYA AKU LANJUT BELI BUKUNYA*
*OK TERIMAKASIH, BYE*
KAMU SEDANG MEMBACA
KIARA [END]
Short Story"Ra, are you okey?" tanya Aksa. "I'm fine" "Gak usah bohong, maaf kalau kesannya gak sopan" jeda Aksa "tadi gue sempet denger kata-kata bokap lo". "Udah biasa kok" "Kalau mau nangis.. Nangis aja, ra" jeda Aksa "lo anak baik, lo udah berusaha. Janga...